TEMPO.CO , Jakarta: Tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa siang lalu, meringkus Saad Dali Munthe, 19 tahun, buron dalam kasus perampokan dan pemerkosaan terhadap Rs, 35 tahun.
Saad, yang tertangkap di Medan, Sumatera Utara, adalah orang yang mengemudikan angkot saat kejahatan terhadap Rs di Jalan Raden Saleh Depok, pada 14 Desember lalu, terjadi. “Dia tidak ikut memperkosa korban,” kata Kepala Satuan Jatanras Ajun Komisaris Besar Helmy Santika di Markas Polda Metro Jaya, Selasa malam lalu.
Dengan ditangkapnya Saad, berarti polisi sudah menangkap empat tersangka. Tiga yang ditangkap lebih dulu adalah Johanes Brian Richo, 18 tahun, Deden Rosadi (18), dan Aida (19). Ketiganya ditangkap di Bandung, Jawa Barat, Ahad lalu.
Saad kabur ke Medan bersama tiga rekannya, yakni Kris, 20 tahun, serta dua laki-laki lain berinisial C dan R. Namun C ditangkap di Pematang Siantar. Tiga pemuda itu juga terlibat dalam beberapa aksi perampokan yang menggunakan kekerasan. “Tapi mereka tidak terlibat dalam kasus pemerkosaan (terhadap Rs) di angkot,” kata Helmy.
Saad cs sudah sering merampok disertai kekerasan. “Setelah merampok, mereka pasti membacok korbannya,” kata Helmy. Kelompok ini hampir selalu menggunakan angkot untuk melakukan aksinya. Helmy mengatakan bahwa seluruh tersangka saling terkait dan berasal dari satu komplotan.
Kepada penyidik, para tersangka mengaku setidaknya telah 10 kali merampok. Mereka tak segan melukai korban. Bahkan ada juga korban yang tewas dibacok. Pembacokan di Rawamangun, Jakarta Timur, itu dilakukan oleh Kris dan C setelah sebelumnya mereka merampok lebih dulu. Keduanya adalah residivis dan belum lama keluar dari penjara untuk kasus pencopetan dan kepemilikan senjata tajam.
Saat digelandang ke kantor polisi, dua di antara empat tersangka berjalan tertatih-tatih lantaran ditembak kakinya karena melawan saat ditangkap. Helmy mengungkapkan bahwa polisi masih memburu tiga orang lainnya dari komplotan itu.
ANANDA BADUDU | ENDRI KURNIAWATI