TEMPO.CO: -Butet Kartaredjasa tak pernah kapok membuka usaha warung makan. Meski pernah dua kali gagal, Butet kembali nekat membuka restoran, Senin 26 Desember 2011 lalu. Tidak tanggung-tanggung, pembukaan Warung Bu Ageng di Jalan Tirtodipuran 13, Yogyakarta, ini dihadiri dua pakar kuliner Indonesia: Bondan "Maknyus" Winarno dan William Wongso. Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. juga terlihat hadir di tengah ratusan kolega Butet pada acara pembukaan malam itu.
Membuka warung makan adalah salah satu obsesi Butet. Pada 1995, dia pernah membuka warung soto di Jalan Prof Dr Yohannes, di sebelah utara Galeria Mal Yogyakarta. Warung itu cuma bertahan sebentar, lalu bangkrut. Patungan dengan seorang sahabatnya, pada 2004 Butet membuka lagi rumah makan Sobo--masakannya dari bahan baku organik--di depan Pura Pakualaman Yogyakarta, tapi hanya bertahan beberapa bulan.
Kali ini dia mengharapkan keberuntungan, apalagi tahun depan sebagai tahun naga emas, yang digadang-gadang sebagai tahun keberuntungan. "Sekarang sudah tidak lagi dikejar-kejar kontrakan. Ini warung milik sendiri. Dua kali gagal, cukup bagi saya untuk sinau (belajar)," jawab Butet dengan diiringi tawa khasnya.
Warung Bu Ageng ini didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi yang dibeli dari bekas juragan batik di kawasan Tirtodipuran. Rumah lama yang sudah nyaris hancur kemudian dirobohkan, lalu diganti dengan bangunan tipe rumah kampung yang dirancang oleh arsitek Eko Prawoto. Bu Ageng adalah nama panggilan Rully Isfihana, istri Butet.
Menu di Warung Bu Ageng perpaduan antara masakan tradisional Kalimantan hasil olahan Rully dan berbagai masakan Jawa kegemaran Butet. Sejumlah menu andalan dilabeli nama-nama yang nyeleneh khas Butet. Misalnya, Lele Njingkrung, Bubur Duren Mlekoh, dan Bacem Kambing dengan Sambal Kutai. Kalau mau mencoba, monggo mampir.
| HERU CN