TEMPO.CO, Palangkaraya - Setelah dilantik secara definitif oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta, 30 Desember 2011 lalu, Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar dan Wakil Bupati Bambang Purwanto mengaku ingin islah (perdamaian) dengan semua pihak yang berseberangan dengannya pada pemilihan umum kepala daerah.
“Prioritas saya jangka pendek setelah menjadi bupati, yakni melakukan konsolidasi secara menyeluruh, termasuk dilakukan islah. Ini penting dilakukan agar masyarakat Kotawaringin Barat kembali bersatu,” kata Ujang Iskandar kepada wartawan di Palangkaraya, Senin 2 Januari 2012.
Baca Juga:
Pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto datang ke Palangkaraya untuk melaporkan diri kepada Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang usai dilantik. Saat menghadap Gubernur Teras Narang, tampak tidak ada pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan hanya terlihat beberapa anggota polisi berpakaian preman. Ujang dan Bambang datang ke kantor Gubernur Kalimantan Tengah sekitar pukul 11.00 WIB dengan menggunakan mobil pribadi jenis Toyota Inova warna hitam.
Menyinggung hasil pertemuannya dengan Gubernur Teras Narang, Ujang mengatakan Gubernur menginstruksikan agar dia segera berkonsolidasi dengan semua masyarakat agar kondisi Kotawaringin Barat kondusif. Situasi tersebut penting agar pembangunan bisa segera kembali berjalan.
Soal jaminan keamanan dirinya bila kelak kembali bertugas di Kotawaringin Barat, Ujang mengatakan hal itu tentu sudah dilakukan pihak keamanan. “Saya rasa negara akan menjamin karena apa yang akan saya lakukan untuk Kotawaringin Barat,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang saat jumpa pers dengan wartawan meminta agar pihak-pihak tertentu menahan diri serta tidak melakukan kekerasan dan melanggar hukum. Sebab, bila melanggar hukum, kata Teras Narang, konsekuensinya akan berhadapan dengan aparat hukum.
Akibat kisruh pemilihan Bupati di Kotawaringin Barat, terjadi pembakaran rumah jabatan Bupati Kotawaringin Barat pada 29 Desember 2011.
KARANA WW