TEMPO.CO, Ternate - Pemerintah Kota Ternate mulai memulangkan sebagian pengungsi banjir lahar dingin Gunung Gamalama di sepuluh titik pengungsian pada Kamis, 5 Januari 2012. Langkah ini diambil lantaran situasi dan kondisi di kawasan rawan bencana II dinilai berangsur membaik.
Sukarjan Hirto, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate, menyatakan pengungsi lahar dingin Gunung Gamalama yang dipulangkan merupakan warga dari lima kelurahan yang dievakuasi. Pemulangan hanya untuk pengungsi yang rumahnya masih layak huni dan tidak tergenang lumpur. Pengungsi yang rumahnya rusak parah, "Untuk sementara ditampung di satu titik pengungsian, yaitu di SKB,” kata Sukarjan kepada Tempo, Kamis, 5 Januari 2012.
Bagi pengungsi yang belum dipulangkan pemerintah akan melakukan rehabilitasi di kawasan rawan bencana, guna mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin lagi. Rehabilitasi hanya akan dilakukan di Kelurahan Tubo karena keadaannya paling parah.
Meski sebagian pengungsi dipulangkan, Pemerintah Kota Ternate belum mencabut tanggap darurat bencana. Soalnya sesuai dengan hasil rapat tim penangulangan bencana, tanggap darurat bencana berakhir di pengujung Januari 2012.
Menurut Rustam, salah seorang petugas pusat penanggulangan bencana, jumlah pengungsi yang akan dipulangkan kemungkinan sekitar 2.000 orang dari lima kelurahan. Rata-rata dari Kelurahan Salahudin, Marikrubu, dan Maliaro. Sisanya yang belum pulang sekitar seribu orang karena keadaan rumahnya rusak parah. Selama ini mereka mengungsi di sepuluh titik pengungsian yang tersebar di dua kecamatan. Hingga kini status Gunung Gamalama masih ditetapkan Siaga Level III.
BUDHY NURGIANTO