Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Selopanggung Pertahankan Makam Tan Malaka

image-gnews
Tan Malaka. Ilustrasi: kaskus.us
Tan Malaka. Ilustrasi: kaskus.us
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Masyarakat Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menolak pemindahan makam Tan Malaka dari lereng Gunung Wilis. Mereka menanggapi pernyataan sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam yang mengusulkan pemindahan makam tokoh kemerdekaan itu ke Kalibata Jakarta.

Kepala Desa Selopanggung, M. Zairi, mengatakan tokoh sosialis bernama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka itu sudah dianggap sesepuh oleh warga desanya. Selama bertahun-tahun, kata dia, warga merawat makam tersebut dengan baik. Pada Oktober 2009, keluarga Tan Malaka membongkar makam untuk melakukan uji DNA. "Saat itu warga mengizinkan pembongkaran dengan janji akan dikembalikan," kata Zairi kepada Tempo, Senin 9 Januari 2011.

Usulan pemindahan makam disampaikan Asvi dalam konferensi pers soal hasil pemeriksaan DNA Tan Malaka di Jakarta, Senin siang. Selain Asvi, hadir peneliti senior Koninklijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde (KITLV), Leiden, Belanda, Harry A. Poeze, Ketua Tim Identifikasi Forensik Tan Malaka dr. Djaya Surya Atmadja, serta keponakan Tan Malaka, Zulfikar Kamarudin.

Asvi mengatakan pemerintah harus memindahkan kerangka Tan Malaka ke Taman Makam Pahlawan di Kalibata. Sebab, Tan Malaka sudah ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah Soekarno. Desakan disampaikan setelah Harry A. Poeze menyatakan 90 persen jasad yang terkubur di Desa Selopanggung identik dengan Tan Malaka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Desa Selopanggung, menurut Zairi, berencana menjadikan makam itu sebagai obyek wisata sejarah. Bahkan dalam kesepakatan desa yang diambil beberapa waktu lalu mereka bersedia memberikan sebagian tanah kas desa untuk relokasi makam ke tempat yang lebih layak di desa itu. Selama ini makam tersebut berada di pemakaman umum yang sulit dijangkau kendaraan. "Kami ingin menempatkan makam Tan Malaka di dekat jalan besar biar mudah dikunjungi," kata Zairi.

Berbeda dengan sikap warga dan panitia pembongkaran makam yang meyakini jasad itu sebagai Tan Malaka, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto justru bersikap dingin. Dia mengatakan belum akan mempercayai kabar itu hingga menerima pemberitahuan tertulis dari Kementerian Sosial yang melaksanakan uji DNA. Karena itu pemerintah tetap menolak membangun makam Tan Malaka di Desa Selopanggung seperti yang dikehendaki warga. "Tunggu dulu pemberitahuan dari Mensos," kata Edhi.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.