TEMPO.CO, Jayapura - Persipura Jayapura optimistis dapat memenangi gugatan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Badan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sports (CAS).
Gugatan tim Mutiara Hitam itu diajukan setelah mereka diganjal PSSI ikut dalam Liga Champions Asia musim 2012. “Ya kami yakinlah menang, ada alasan mengapa keyakinan itu begitu kuat,” kata La Sya, Ketua Harian Persipura Jayapura, Senin 9 Januari 2012.
La Sya mengatakan PSSI telah sengaja mencoret dan mengajukan penawaran kepada Asian Football Confederation bahwa Persipura tidak layak bermain di LCA. Padahal Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam keadaan siap berlaga di level internasional. “Surat yang kita terima waktu itu dari badan olahraga Asia ini sebenarnya memberi peluang kepada Persipura untuk bermain, tapi PSSI dengan sengaja menutup kesempatan bagi kita,” ujarnya.
Dengan dalih tersebut, PSSI dipastikan akan sulit membuktikan bahwa mereka tidak bersalah. “Sudah jelas-jelas PSSI yang mengganjal, tuntutan kami kepada PSSI itu sekitar dua puluh miliar,” katanya.
Tuntutan hingga miliaran rupiah, kata Sya, setidaknya akan memberi pelajaran pada PSSI agar tidak seenaknya membuat kebijakan secara sepihak. “Ini pelajaran. Soal kalau Persipura kalah, kami tidak akan kecewa, yang penting sudah bisa membuat PSSI sadar,” ucapnya.
Kasus Persipura saat ini telah memasuki tahap persidangan. Mewakili Persipura di CAS adalah dua kuasa hukum asal Belgia, Martin Hissel, dan Jean Louis Dupont dari kantor pengacara Roca Junyent. “Kami bukan mengejar nilai uang tuntutan, tapi hanya ingin PSSI tidak lagi memperlakukan klub sekehendaknya saja,” kata Sya.
Ia menambahkan Persipura sudah mengajukan mosi tidak percaya kepada PSSI. “Langkah ke depan adalah bertanding di laga yang resmi di bawah payung PSSI baru, bukan PSSI pimpinan Djohar Arifin.”
Sementara itu Fernando Fairyo, pengamat sepak bola di Papua, mengatakan gugatan Persipura bukan berarti akan membuka kesempatan bagi mereka kembali ke LCA. “Itu sudah tidak mungkin, saya melihatnya ini kemajuan dalam sepak bola Indonesia, bila ada klub yang mengeluh atas sikap PSSI, ya ada pengadilan yang bisa menyelesaikan,” katanya.
Ia berharap Persipura tidak akan mengambil langkah gegabah bila kalah kemudian. “Kita juga harus berjiwa besar kalau kalah, jangan ada tindakan macam-macam. Mari bangun sepak bola dengan jiwa profesionalisme,” ujarnya.
JERRY OMONA