TEMPO.CO, Jakarta --Semua unggas di Jakarta akan diperiksa intensif, menyusul munculnya kembali kasus dugaan infeksi flu burung yang mematikan. Puguh Dwi Yanto, 23 tahun, warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami demam tinggi dan akhirnya meninggal pada Sabtu 7 Januari 2012 malam lalu setelah, sepekan sebelumnya, merpati peliharaan yang disayangnya sakit dan mati.
Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Ipih Ruyani, mengatakan sweeping terhadap unggas akan dilakukan bekerja sama dengan kelurahan-kelurahan. “Unggas kesayangan tetap boleh dipelihara, tapi harus disertai sertifikasi,” kata Ipih, Senin 9 Januari 2012.
Menurut Ipih, hingga saat ini masih banyak warga memelihara unggas pangan atau untuk konsumsi di daerah permukiman. Itu melanggar Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 mengenai Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang dimaksudkan untuk memutus rantai penularan virus flu burung.
Hingga kemarin Dinas Kelautan dan Pertanian telah melakukan tes darah dan feses atas 53 unggas. Mereka terdiri atas ayam buras, burung dara, entok, burung ocehan, serta burung hias.
Sejumlah unggas peliharaan yang ada di lingkungan tempat tinggal Puguh di Jalan Baru Ancol Selatan RT 10 RW 06 No. 30, Sunter Agung, Tanjung Priok, juga dimusnahkan. “Tidak apa-apa, saya ikhlas,” kata Kiki, pemilik 20 entok, 5 ayam dan 2 angsa yang juga dimusnahkan.
Petugas Suku Dinas Kesehatan setempat juga langsung memeriksa dan memberikan obat anti-viral yang dikenal sebagai Tamiflu kepada tujuh orang yang sempat kontak langsung dengan Puguh. "Mereka harus mengonsumsi Tamiflu dua kali sehari selama lima hari. Kondisi kesehatannya juga akan dipantau selama 10 hari," kata Kepala Seksi Pengendalian Kesehatan Masyarakat Ati Kusmaningsih.
Ketujuh orang itu adalah anggota keluarga dan tetangga Puguh. Satu orang lagi, yakni keponakan Puguh yang masih berusia lima tahun, sejak Sabtu malam lalu dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, karena gejala yang sama dengan Puguh.
Beruntung kondisi balita yang sehari-harinya memang dekat dengan Puguh itu lebih stabil. “Dua kali pemeriksaan laboratorium menunjukkan dia negatif flu burung,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati tadi malam.
PINGIT ARIA | MARIA YUNIAR | ATMI PERTIWI