TEMPO.CO, Jakarta - Foxconn kembali menjadi sorotan atas kondisi pekerjanya. Dikutip dari ZDNet, Rabu, 11 Januari 2012, pada minggu lalu, sekitar 300 pekerja di Wuhan, Cina, ini beramai-ramai naik ke atap perusahaan dan mengancam akan melakukan bunuh diri massal. Ini terjadi pada pabrik Foxconn yang memproduksi Xbox 360 milik Microsoft.
Pangkal permasalahan ini terjadi pada saat para buruh meminta kenaikan gaji. Foxconn menolak dan meminta para buruh memilih antara tetap bekerja dengan bayaran yang lama atau berhenti bekerja dan diberikan pesangon.
Menurut media Cina, Want China Times, sebagian buruh memilih mundur, namun perusahaan yang merakit PS3, Nintendo Wii, dan iPhone ini ternyata tidak membayarkan pesangon seperti yang dijanjikan pada awalnya.
Karena itu, pada 2 Januari lalu, mereka melancarkan ancamannya untuk bunuh diri massal. Ancaman bunuh diri terpaksa dilakukan karena para buruh memiliki daya tawar yang rendah. Mereka tidak memiliki serikat pekerja, sementara bila mogok, mereka akan dengan mudah digantikan pekerja baru.
Perkara ini baru dapat diselesaikan pada 3 Januari pukul 21.00 waktu setempat, setelah Wali Kota Wuhan berdialog dengan para buruh dan meminta mereka tidak melaksanakan ancamannya.
Masalah bunuh diri telah lama menjadi persoalan di pabrik ini. Pada 2010, misalnya, terdapat 14 kasus bunuh diri yang terjadi di pabrik milik Foxconn.
Bahkan, di Chengdu, Foxconn meminta para buruh yang bekerja di tempatnya untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan melakukan bunuh diri. Belum cukup sampai di situ, jaring pengaman ditebar di area pabrik untuk menangkap mereka yang mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari atap gedung.
PCMAG | ZDNET | RATNANING ASIH