TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI), Tono Suratman, mengatakan pihaknya akan mengajukan penambahan dana untuk anggaran KONI dan program pembinaan atlet.
Tono beralasan dana yang ada saat ini tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk membina atlet-atlet agar berprestasi. "Tanggung jawab KONI sangat besar. Anggaran yang lama tidak cukup. Kami akan hitung lagi dan mengajukan lagi," kata Tono di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 12 Januari 2012.
KONI, kata dia, akan mengajukan penambahan dana hingga 75 persen dari dana operasional sebelumnya. Namun Tono tidak merinci berapa anggaran yang didapat KONI untuk tahun ini. "Kekuarangan dana pasti jadi kendala. Saya optimistis KONI dapat bantuan dana tambahan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Tono mengatakan ,pihaknya baru membentuk kepengurusan baru periode 2011-2015. Kepungurusan tersebut sudah ditandatangani Tono pada Rabu malam kemarin dan sudah diserahkan ke pengurus KONI daerah.
Dia mengakui kepengurusannya saat ini cukup gemuk, yaitu berjumlah 52 orang. Alasannya, hal tersebut dilatarbelakangi karena banyaknya even-even pertandingan yang akan diikuti cabang olah raga di bawah naungan KONI.
"Pertimbangannya karena ada 12 even yang kita hadapi dimana rata-rata 2-3 kali even setiap tahun untuk keluar," katanya.
Selain itu, lanjut Toni, KONI juga mempunyai 54 organisasi cabang olah raga dan 33 KONI daerah, ditambah dengan kegiatan lain yang mendukung program satuan pelaksana prima untuk membentuk atlet-atlet berprestasi. "Jadi saya kira bukan gemuk, tapi kekar. Semua ini bertujuan agar kerja jadi lebih efektif," ujarnya.
Adapun latar belakang para pengurus baru KONI saat ini, Tono mengatakan para pengurus diantaranya berasal dari profesional, mantan atlet, pengurus yang ada di PB Cabang olah raga, personil dari Ilmu Keolahragaan dan dari unsur Tentara Nasional Indonesia.
ANGGA SUKMA WIJAYA
