Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini Myanmar Bebaskan Tahanan Politik

image-gnews
Thein Sein. Johannes P. Christo
Thein Sein. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO , Yangon - Pemerintah Myanmar membebaskan tahanan politik pada Jumat, 13 Januari 2012, setelah Presiden Thein Sein mengampuni 651 tahanan. Langkah ini diambil untuk meringankan sanksi dari negara barat sebagai syarat utama. Ini juga dianggap sebagai arah menuju rekonsiliasi nasional.

"Pelepasan tahanan seperti sejumlah besar tahanan politik menunjukkan kemauan pemerintah untuk memecahkan masalah politik melalui cara-cara politik," kata Win Tin, anggota senior Partai Nasional untuk Demokrasi (partai pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi). Win Tin sempat 19 tahun mendekam di penjara tapi dibebaskan di bawah amnesti 2008.

Pemerintahan di bawah militer berharap mendapat legitimasi dari internasional yang selama ini terkenal dengan represi dari militer. Mereka mulai melakukan reformasi. Thein Sein juga telah berdialog dengan pemimpin prodemokrasi dan pemenang Nobel Aung San Suu Kyi, termasuk penandatanganan gencatan senjata pemberontakan etnis Karen.

Amerika Serikat dan Inggris mendesak amnesti politik yang luas. Diperkirakan masih ada 1.500 tahanan politik di penjara Myanmar. Sejumlah tokoh besar dibebaskan pada hari ini, termasuk Min Ko Naing, seorang pemimpin mahasiswa legendaris dari Myanmar yang gagal melakukan pemberontakan prodemokrasi pada 1988.

Saksi mata mengatakan aktivis karismatik itu disambut kerumunan orang saat keluar dari penjara di Thayet, 545 kilometer sebelah utara Yangon. Min mengenakan pakaian tradisional dengan jaket warna gelap dan sarung hitam.

Yang juga dibebaskan adalah pemimpin etnis Khun Tun Oo, Ketua Liga Nasionalitas untuk Demokrasi Shan, yang sedang menjalani hukuman 93 tahun. Dia ditangkap bersama beberapa pemimpin Shan lainnya pada Februari 2005 dan didakwa melakukan pengkhianatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah baru-baru ini menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan pemberontak Shan, antara lain untuk mengakhiri pertempuran etnis. Kantor Berita Shan Herald, yang dekat dengan pemberontak, mengatakan lima atau enam tahanan politik Shan dibebaskan Jumat.

Pemerintah baru yang menjabat setelah November pemilu 2010 diganti junta militer, tapi tetap sangat terkait dengan militer. Namun pemerintahan baru telah memulai reformasi untuk mencoba mengakhiri isolasi internasional Myanmar dan memenangkan pencabutan sanksi politik dan ekonomi yang dikenakan pada junta karena kebijakan represifnya.

Reformasi juga termasuk legalisasi serikat buruh dan meningkatkan kebebasan pers. Sebelumnya amnesti massal diberikan kepada lebih dari 200 tahanan politik.

Amerika Serikat, negara Uni Eropa, dan Kanada adalah negara-negara yang telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Myanmar. Amerika Serikat dan Inggris akan mencabut sanksi itu hingga lebih banyak lagi tahanan politik yang dibebaskan.

AP, WASHINGTON POST, EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.