TEMPO.CO, Sanaa - Kelompok militan Al-Qaidah menduduki sebuah kota kecil di tenggara ibu kota Yaman, Sanaa, pada Ahad, 15 Januari 2012. Ini merupakan langkah mundur bagi upaya pemulihan keamanan negeri itu setelah lengsernya Presiden Ali Abdullah Saleh.
Sebuah sumber di kepolisian dan saksi mata mengatakan para militan mendapat sedikit perlawanan dari sekelompok kecil polisi ketika mereka memasuki Kota Radda di Provinsi Al-Baydah, 170 kilometer dari Sanaa, Sabtu malam lalu. Mereka menduduki masjid dan benteng kota.
Pendudukan Radda memperluas wilayah yang dikuasai Al-Qaidah di luar provinsi bagian selatan, Abyan, tempat mereka menguasai sejumlah kota sejak unjuk rasa menentang Saleh marak.
Baca Juga:
Radda adalah kota kecil berpenduduk sekitar 60 ribu jiwa. Penduduk kota itu mengatakan para militan itu dipimpin Tareq al-Dahab yang baru saja diserahkan oleh Suriah ke Yaman setelah ditahan karena berusaha menyusup ke Irak.
Yahia Abu Usba, Wakil Kepala Partai Sosialis Yaman dan pengkritik Saleh, mengatakan pasukan keamanan tak bisa berbuat banyak untuk mencegah masuknya militan ke Radda. Dia mengatakan Al-Qaidah berikutnya menargetkan Provinsi Maarib untuk semakin mendekat ke Sanaa.
Juru bicara Kongres Rakyat Umum (GPC), partainya Saleh, Abdo al-Janadi, menuduh elemen-elemen oposisi terlibat dengan militan. “Ada hubungan antara Islah dan Al-Qaidah,” kata dia merujuk pada Partai Al-Islah.
REUTERS | SAPTO YUNUS