TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih tim nasional U-23, Rahmad Darmawan, kemungkinan besar berlabuh di Pelita Jaya Karawang dalam pekan ini. "Sampai Minggu malam, saya masih bernegosiasi dengan beberapa tim yang meminati saya. Kepastiannya dalam dua sampai tiga hari lagi," kata Rahmad di Hotel Century, Jakarta, Senin 16 Januari 2012.
Rahmad memutuskan nonaktif dari jabatan pelatih timnas sejak 13 Desember 2011 dan mundur secara resmi sejak 13 Januari 2012. Agen Rahmad, Eddy Syahputra, mengatakan, dari beberapa tim yang meminati, mantan pelatih Persija itu lebih condong memilih Pelita Jaya.
Selain klub milik keluarga Bakrie itu, kata Eddy, beberapa klub menyatakan ketertarikannya kepada RD (panggilan Rahmad), seperti Persiba Balikpapan, PSSB Bireun, dan Persas Sabang. "Tapi bisa saya katakan, 80 Persen Rahmad akan ke Pelita Jaya," ujarnya.
Pilihan Rahmad ke Pelita, menurut Eddy, selain tidak jauh dari keluarganya di Tangerang, mempertimbangkan suasana dan manajemen tim yang bagus. "Pak Rahmad mencari klub yang bisa membuat suasana hatinya enak dan nyaman. Tentu saja selain harga," katanya.
Saat ditanya harga yang ditawarkan Pelita Jaya kepada pelatih yang memberikan medali perak bagi kontingen sepak bola Indonesia di SEA Games XXVI itu, Eddy enggan menyebut angka pastinya.
Kabar ketertarikan Pelita Jaya kepada Rahmad sudah lama beredar, tapi bertambah kencang sejak Rahmad memutuskan mengundurkan diri dari jabatan pelatih timnas U-23.
"Saya ingin secepatnya Rahmad bergabung dengan Pelita karena saat ini kami belum memiliki pelatih kepala," ujar Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa.
Lelaki kelahiran Lampung pada 1966 itu mengawali karier sebagai asisten pelatih Persikota Tangerang pada 1998-2002. Ia kemudian menjadi asisten pelatih tim nasional, sebelum kembali ke Persikota sebagai pelatih kepala pada musim 2003-2004.
Pada 2005, ia menangani Persipura Jayapura dan membawa klub berjulukan Mutiara Hitam itu sebagai juara Indonesia. Berhasil menangani Persipura, Rahmad pindah ke klub Ibu Kota, Persija Jakarta. Setahun di Jakarta, Rahmad pindah ke Sumatera Selatan dan menangani Sriwijaya FC.
Empat tahun di Palembang, ia mempersembahkan banyak gelar bagi Sriwijaya, salah satunya menjadi juara ganda kompetisi sepak bola Indonesia, juara Liga Super dan juara Piala Indonesia. Kembali ke Persija pada musim 2010-2011, ia kemudian ditunjuk menjadi asisten pelatih timnas senior, mendampingi pelatih kepala, Wim Rijsbergen, lalu ditempatkan sebagai pelatih kepala timnas U-23.
ARIE FIRDAUS