TEMPO.CO, Jakarta - Marzuki Alie menyatakan siap mundur dari jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat jika dirinya terbukti terlibat dalam proyek renovasi ruangan Badan Anggaran. Dia juga akan mundur jika tersangkut proyek lainnya di Sekretariat Jenderal Dewan. "Ini komitmen pribadi saya," kata Marzuki saat konferensi pers di kantor KPK, Jumat, 20 Januari 2012. "Saya ingin membawa lembaga DPR ini sebagai lembaga yang bisa dipercaya."
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini melaporkan proyek renovasi ruangan Banggar berbiaya Rp 20,3 miliar itu ke KPK dan beberapa proyek lainnya. Dia ditemani Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh bersama beberapa pegawai di Sekretariat Jenderal DPR. Laporan itu diterima oleh tiga pemimpin KPK, Bambang Widjojanto, Zulkarnaen, dan Busyro Muqoddas.
Marzuki mengatakan, meskipun dirinya sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), tidak diberitahukan oleh Sekretaris Jenderal DPR ihwal proyek itu. Nining dalam konferensi pers itu juga membenarkannya. Dia mengaku sudah meminta maaf dengan datang langsung ke rumah Marzuki pada Kamis malam.
Marzuki juga mengatakan proyek itu dilaporkan ke KPK agar tidak ada fitnah kepada dirinya. Menurut Marzuki, banyak pihak yang beranggapan dirinya sebagai Ketua BURT bertanggung jawab akan proyek itu. Fitnah itu, kata dia, di antaranya berasal dari anggota Dewan sendiri. "Saya tidak mau menyebutkan namanya," kata Marzuki.
Di dalam laporannya, Marzuki mengatakan tidak menyebutkan nama kepada KPK. Dia pun enggan menyebut pihak paling bertanggung jawab dari proyek itu. "Biarlah nanti pimpinan KPK yang akan menilai pertimbangan hukumnya," ujarnya.
RUSMAN PARAQBUEQ