TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan hingga ratusan pengemis adalah hal biasa di Vihara Jin De Yuan, Glodok, Jakarta. Bahkan, saat perayaan Imlek Senin depan, pengemis tidak akan diusir dari vihara ini.
"Seperti tahun lalu, rencananya tahun ini para pengemis akan kami biarkan tetap berada di wilayah vihara," ujar Kepala Regu Perlindungan Masyarakat Kusnadi yang ditemui di Vihara Jin De Yuan, Jumat, 20 Januari 2011.
Berdasarkan penjelasan Kusnadi, tiap tahunnya bisa ada ribuan pengemis di Jin De Yuan saat imlek. Bahkan, saking banyaknya, pengemis pengemis tersebut hingga rela berteduh di sisi luar vihara.
"Kebanyakan pengemis tersebut dari luar kelurahan Glodok seperti Bekasi, Bogor Tangerang, Cengkareng, dan Tanjung priok. Tunawisma dari Glodok malah jarang," ujat Kusnadi menambahkan.
Kusnadi menambahkan, biasanya warga keturunan Tionghoa yang beribadah di Jin De Yuan kerap memberikan sumbangan. Lewat pengurus vihara, mereka memasukkan uang ke dalam sebuah wadah berwarna merah yang nantinya akan dibagikan kepada para pengemis.
Proses pembagian uang kepada pengemis dilakukan pengurus dan keamanan vihara. Pengemis akan diminta berbaris memanjang sebanyak tiga baris agar pembagian bisa berlangsung teratur dan rusuh.
"Saya menghimbau pengunjung untuk tidak langsung memberikan sumbangan kepada pengemis. Kalau memberikan langsung, pengemis yang lain biasanya akan iri dan membuat rusuh," jelas Kusnadi. Untuk menjaga keamanan vihara, kata Kusnadi, pihaknya akan mengerahkan sekitar 20 personil keamanan.
Berdasarkan pantaun Tempo, jumlah pengemis di Jin De Yuan belum terlalu banyak, sekitar 30-40an orang pengemis. Mereka berkumpul di sudut selatan vihara. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Yang laki-laki terlihat membantu pihak kebersihan membersihkan lingkungan vihara. Kebanyakan dari mereka berasal dari luar Glodok. Diperkiraka jumlah pengemis akan meningkat saat hari Imlek, terutama saat tengah malam.
ISTMAN MP