TEMPO.CO , Waterloo - Thorsten Heins, CEO baru Research in Motion (RIM), pertama kali muncul sebagai pucuk pimpinan perusahaan asal Kanada tersebut dalam video yang dipublikasikan pada Senin, 23 Januari 2012.
Dikutip dari The Verge, dalam video tersebut Heins mengungkapkan pandangan optimisnya terhadap masa depan perusahaannya ini.
"Bila kami terus melakukan dengan baik apa yang sedang kami kerjakan saat ini saya rasa kami dapat menembus posisi tiga besar dunia," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu kunci untuk bertahan adalah terus melakukan inovasi. Ia menilai RIM telah melakukannya dengan baik.
"Kami selalu berpikir ke depan. Kadang-kadang kami memikirkan apa yang tidak dipikirkan orang lain," katanya menambahkan.
Hanya, Heins menambahkan, pihaknya kadang terlalu banyak berinovasi saat sedang menciptakan sebuah produk. "Kami harus lebih disiplin dalam menciptakan sebuah produk," katanya.
Salah satu jalan keluarnya adalah membangun prototipe dan desain satu produk di saat produk yang lain sedang diproduksi.
Heins juga merasa sangat percaya diri dengan platform terbaru RIM, BlackBerry 10, yang disebutnya sangat fantastik dan akan memandu masa depan perusahaan ini. "Aku tidak sabar menunggunya diluncurkan," katanya.
Untuk saat ini, ujar Heins, ia mengatakan pihaknya akan memfokuskan diri pada penjualan BlackBerry 7 dan persiapan transisi ke BlackBerry 10. "Kami juga akan menghadirkan PlayBook 2.0 tepat waktu ke pasar," ujarnya menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Co-CEO Jim Balsillie serta Presiden dan co-CEO Mike Lazaridis mengundurkan diri dari jabatan mereka.
Pengunduran diri ini disebabkan oleh tekanan dari investor yang menilai mereka tak dapat menyukseskan perusahaan ini selama empat tahun terakhir.
THE VERGE | RATNANING ASIH