Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seks Bebas, Sebagian Remaja Tak Percaya Bisa Hamil

image-gnews
parentdish.com
parentdish.com
Iklan

TEMPO.CO - Separuh dari jumlah remaja yang hamil akibat pergaulan bebas mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual. Bahkan 31 persen di antaranya mengaku tidak percaya jika hubungan seksual yang mereka lakukan bisa menyebabkan kehamilan. Selain itu, sebanyak 24 persen remaja tidak menggunakan alat kontrasepsi lantaran pasangan mereka tidak menginginkannya.

Hasil penelitian terbaru yang diungkapkan Centers for Disease and Control and Prevention di Amerika Serikat juga menyebutkan 13 persen remaja yang hamil akibat seks tanpa pengaman itu mengaku kesulitan menggunakan alat kontrasepsi. Sekitar sembilan persennya mengaku mereka mengalami efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi. Sebanyak delapan persen mengatakan mereka berpikir pasangan mereka sehat, sehingga tak perlu alat kontrasepsi. Namun, hasil penelitian juga menemukan 22 persen dari mereka tidak keberatan jika mereka menjadi hamil.

Melihat hasil tersebut, lembaga kesehatan ini mengatakan untuk menurunkan tingkat kehamilan pada remaja perlu disosialisasikan informasi faktual soal seksual kepada para remaja. Mereka harus diberi kesadaran bahwa kehamilan bisa terjadi jika mereka melakukan hubungan seksual. Selain itu perlu upaya untuk menunda hubungan seksual di usia remaja.

Para ahli kesehatan dan orang tua di Amerika juga diimbau untuk bekerja bersama-sama mencegah kehamilan di usia remaja dengan meningkatkan motivasi remaja agar menghindari kehamilan. Di antaranya dengan memperkenalkan alat kontrasepsi dan mendorong remaja dengan metode yang lebih efektif sekaligus memperkuat kemampuan remaja dalam bernegosiasi dengan pasangan mereka mengenai penggunaan alat kontrasepsi.

Dari semua remaja putri yang melahirkan, sebanyak 21 persen mengaku menggunakan alat kontrasepsi dengan metode yang efektif seperti alat kontrasepsi dalam rahim, dan 24 persen dilaporkan menggunakan kondom. Menurut laporan tersebut penggunaan alat kontrasepsi yang tidak konsisten menjadi penyebab mengapa remaja putri hamil. Sebuah survei menemukan di antara kegiatan seks para remaja yang dilaporkan menggunakan kondom hanya 52 persen yang mengatakan mereka selalu menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temuan lain menunjukkan bahwa remaja yang tidak menggunakan alat kontrasepsi secara rata-rata tidak berbeda di antara berbagai kelompok ras--apakah mereka berkulit putih, hitam, atau hispanik. Sekitar 50 persen dari mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi saat mereka menjadi hamil.

Meski demikian ada perbedaan di antara kelompok ras tersebut mengenai alasan tidak digunakannya alat kontrasepsi. Sebanyak 42 persen remaja hispanik mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi karena  tidak berpikir mereka bisa hamil saat itu. Sedangkan  32 persen dari remaja berkulit hitam memberikan alasan yang sama. Para remaja berkulit putih yang mengatakan alasan serupa berjumlah 27 persen.

LIVESCIENCE I ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

56 hari lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy di acara Program Edukasi & Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, di Kupang, NTT, Kamis, 7 Maret 2024/Istimewa
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

58 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com
7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?


Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

20 Juni 2023

Aktivitas Tenggara Youth Community yang dalam menyampaikan materi edukasi kesehatan reproduksi. Dok. Istimewa
Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.


Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

1 Mei 2023

Suasana pemberian materi kelas kampanye dengan alat peraga berupa boneka di acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) pada 16-18 Juli 2019 Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.


Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

15 April 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.


Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

9 Januari 2023

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?


CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

3 Desember 2022

Thumbnail grafis Pasal Kontroversi RKUHP
CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).


Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

25 Agustus 2022

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.


Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

28 Juni 2022

Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Kha Ruxury
Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.