TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md., seperti bosan berulang-ulang ditanyai mengenai Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia ogah menanggapi analisis politik yang menyandingkan dirinya dengan Ical--sapaan Aburizal--sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2014.
"Ah, kau tulis apapun sajalah tentang itu. Saya sudah tanggapi berkali-kali," ujar Mahfud ketika ditemui Tempo seusai menghadiri coffe morning di kantor Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, di Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2012.
Baca Juga:
Mahfud menegaskan dirinya saat ini tidak punya mimpi untuk menjadi calon wakil presiden maupun presiden. "Saya tidak peduli dan tidak butuh itu," kata dia.
Bila akan maju pada 2014, ia mengaku tentu tidak ngomong blakblakan di mana-mana. Mahfud tak mau mengubah pembawaannya itu. "Tapi karena saya tidak ingin (maju di 2014), saya bicara apapun yang saya ingin bicarakan," ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar Mahfud akan diduetkan dengan Ical. Berdasarkan hasil survei internal Partai Golkar, nama Mahfud Md. masuk dalam calon wakil presiden, bersaing dengan beberapa nama besar lainya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan, selain Mahfud, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung masuk dalam survei tersebut.
Idrus menambakan, Partai Golkar juga melakukan jajak pendapat atas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman, serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani.
ANANDA PUTRI