TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki menyatakan Presidential Anti-Corruption Dialog (dialog antara presiden dengan para penggiat anti korupsi) akan dilakukan secara rutin. Untuk dialog selanjutnya akan dilakukan April. "Kami, pegiat anti-korupsi akan menggunakan forum dialog membicarakan hal-hal konkret yang Presiden perlu menindaklanjuti," kata dia di Kantor Presiden, Rabu 25 Januari 2012.
Inisiatif dialog sendiri, Teten melanjutkan, berasal dari Presiden. "Dan merupakan kelanjutan dialog saat Hari Anti Korupsi di Semarang pada 9 Desember lalu," kata dia.
Dalam pertemuan tadi, ada lima tuntutan yang disampaikan para penggiat anti-korupsi. Yaitu ketidakpuasan terhadap penegakan hukum; banyaknya korupsi di daerah terutama terkait dengan Sumber Daya Alam, seperti batu bara; Reformasi birokrasi; penguatan gerakan masyarakat sipil dan pendidikan anti-korupsi; dan akuntabilitas serta efisiensi anggaran. "Di luar dugaan kami Presiden membahas satu per satu usulan kami," kata dia.
Selain itu, pertemuan juga mempertegas bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Dan diharapkan pertemuan berkala bisa mengefektifkan kerja sama pemerintah dan masyarakat sipil dalam pemberantasan korupsi. "Sayangnya belum mengajak kelompok bisnis juga," kata dia.
Apalagi, kelompok bisnis bisa menjadi supply side dari korupsi. Dengan pemerintah sebagai kelompok demand side-nya. Terutama sekali untuk di daerah yang kaya sumber daya alam, seperti perkebunan dan pertambangan.
Sedang, Maryati dari Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro) mengatakan, dalam dialog itu para aktivis minta presiden menindaklanjuti rekening gendut polisi maupun PNS. Mereka juga memasukkan sejumlah usul guna mempercepat agenda reformasi birokrasi dan pentingnya pendidikan anti-korupsi sejak dini. "Di luar dugaan kami, SBY cepat merespons dan akan kami tagih 3 bulan ke depan, akan dimasukkan dalam inpres. Menurut kami itu minimal, yang penting perlu dilaksanakan," ujarnya.
ARYANI KRISTANTI