TEMPO.CO, Jakarta - Jangan sekali-kali bercanda dengan senjata api. Salah-salah nyawa orang bisa melayang. Itulah yang terjadi dengan dua polisi dari satuan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Markas Besar Kepolisian RI.
Brigadir Dua Farid tewas setelah ditembak tepat di dahi oleh Brigadir Dua Hendromus. Penembakan tersebut terjadi Rabu, 25 Januari 2012 malam sekitar pukul 19.30 di sebuah rumah kontrakan di Jalan Enim, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Hendromus dan Farid adalah dua sekawan. Saat itu mereka tengah berada di rumah kontrakan. Rikwanto belum mengetahui siapa pemilik rumah tersebut.
Dari keterangan Hendromus, saat itu mereka tengah bergurau. Tak diketahui sebabnya, Hendromus kemudian mengambil pistol revolver colt kaliber 38 milik saksi polisi berinisial G.
Rikwanto mengatakan, Hendromus sempat menembakkan pistol tersebut ke arah bawah untuk memastikan tidak ada peluru di pistol itu. Pelatuk ditarik. Tak ada peluru yang meletus. Tersangka kemudian mengarahkan pistol ke muka korban. Pelatuk ditarik, pistol meletus. Peluru bersarang tepat di dahi korban. Saat penembakan tersebut terjadi, Rikwanto mengatakan saksi G sedang mandi di kamar mandi.
Baca Juga:
Saat ini kasus penembakan tersebut, kata Rikwanto, ditangani oleh Provost Kepolisian Pelabuhan.
ANANDA BADUDU