Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepatu Berhak Tinggi Merusak Otot

image-gnews
AP/Bebeto Matthews
AP/Bebeto Matthews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wanita tahu bahwa sepatu berhak tinggi seringkali tidak nyaman, tidak stabil, sekaligus tidak praktis. Namun, tetap saja kaum hawa ini memilih mengenakan sepatu jenis tersebut karena alasan meningkatkan kepercayaan diri.

Sepatu hak tinggi memang indah, tetapi menyakitkan. Para ilmuwan dari Australia menemukan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi atau mengarahkan jari kaki ke bawah secara terus-menerus akan mengubah cara berjalan seseorang sehingga juga berisiko merusak otot-otot kaki secara permanen.

Para ilmuwan dari Griffith University Australia membandingkan satu grup pecinta hak tinggi dengan satu grup kontrol, yakni wanita berusia remaja akhir hingga usia 30-an tahun yang jarang mengenakan sepatu berhak tinggi. Para wanita tersebut diminta oleh para peneliti agar berjalan tanpa alas kaki kemudian diamati untuk mengetahui adakah ada perubahan dalam cara melangkah akibat menggunakan sepatu hak tinggi. Demikian tulis koran Amerika New York Times seperti dikutip kembali oleh situs Daily Mail edisi 26 Januari 2012.

Semua wanita itu diminta untuk berjalan di landasan pacu sepanjang 26 kaki yang dasarnya dipasangi sensor. Yang dimonitor adalah kekuatan masing-masing kaki saat menapak di tanah maupun sendi dan otot saat beraktivitas.

Hasil penelitian yang dipublikasikan bulan ini di Journal of Applied Physiology menemukan, meskipun saat berjalan di tanah yang rata, para penggemar hak tinggi, yaitu mereka yang kerap mengenakan alas kaki setinggi 2 inci atau lebih selama 40 jam per minggu atau lebih selama lebih dari dua tahun, mengalami cara berjalan yang disesuaikan secara mekanik dibandingkan dengan mereka yang bukan penggemar alas kaki berhak tinggi.

Para pengguna alas kaki datar melangkah lebih panjang dengan menggunakan tendon mereka untuk berjalan dan tidak banyak melibatkan betis mereka.

Perhatikan cara berjalan salah satu pesohor dunia yang gemar bersepatu hak tinggi, Victoria Beckham. Ia melangkah lebih pendek dan agresif, serta memberikan tekanan lebih pada otot betis, kata New York Times.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara berjalan seperti itu, menurut tim dari New York Times, adalah cara berjalan yang tidak efisien karena para pengguna sepatu hak tinggi memaksa betis mereka bekerja ekstra keras untuk melangkah ketimbang menggunakan tendon mereka yang mengontrol cara berjalan tanpa alas kaki.

The New York Times melaporkan bahwa temuan tersebut sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan bagi para peneliti yang diketuai oleh Dr. Neil J. Cronin yang saat ini sudah pindah ke University of Jyvaskyla, Finlandia.

Hasil penelitian untuk mengungkapkan bahwa setelah dua tahun, para pengguna sepatu hak tinggi akan cenderung untuk menderita kelelahan otot dan luka akibat tekanan.

Karena itu, kata Dr. Cronin, diperlukan perawatan khusus ketika melakukan olahraga dan memberikan tekanan pada tendon yang tidak sering tertekuk sepenuhnya. Disarankan juga untuk beristirahat sejenak dari penggunaan sepatu hak tinggi karena alas kaki jenis itu sebaiknya hanya dikenakan sekali atau dua kali seminggu.

ARBA’IYAH SATRIANI/ DAILY MAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.