TEMPO.CO, Jakarta- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PDIP Effendi MS Simbolon menilai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik tidak cocok membidangi kementeriannya.
"Orang yang background-nya pariwisata mana ngerti urusan tambang," ujar Effendi pada 28 Januari 2012 pada diskusi publik di Wisma Antara, Jakarta.
Sebelum menjadi Menteri ESDM, Jero Wacik menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Ia merupakan lulusan teknik mesin ITB, dan kemudian melanjutkan studi ekonomi di Universitas Indonesia.
Menurut Effendi latar belakang pariwisata tersebut, tidak pas sebagai Menteri ESDM. "Jangan-jangan ia akan buat daerah pertambangan sebagai tempat pariwisata lagi," katanya.
Effendi menyatakan demikian terkait dengan program pemerintah dalam pembatasan bahan bakar minyak. Menurut Effendi, Jero Wacik tidak mengerti permasalahan yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat tersebut. "Menterinya saja tidak tahu," katanya.
Rencananya, program tersebut akan dibahas antara Komisi VII DPR-RI dengan pemerintah pada Senin, 30 Januari 2012 pada pukul 10.00 di gedung DPR.
Rapat tersebut dijadwalkan untuk memutuskan apakah rencana pembatasan BBM yang diajukan pemerintah bakal disetujui atau tidak oleh DPR. Komisi VII DPR juga akan memutuskan apakah akan memilih kenaikan harga atau pembatasan BBM.
Pemerintah akan menjalankan pembatasan premium bersubsidi yang dimulai di wilayah Jabodetabek per 1 April 2012. Selanjutnya, program akan menjangkau kota-kota lainnya di Indonesia hingga tuntas 2014.
Program pembatasan tersebut sudah diamanatkan dalam UU No 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012.
Pemerintah sendiri akan menerapkan kebijakan membatasi penggunaan Premium bagi pengguna kendaraan pribadi. Pemerintah beralasan pemberian subsidi untuk bensin jenis Premium tidak tetap sasaran dan sangat membebani APBN.
MITRA TARIGAN