TEMPO.CO, Jakarta - Pianis muda berbakat Indonesia, Gloria Teo, 16 tahun, unjuk kebolehan memainkan tuts pianonya. Dia tampil memukau penonton dalam Solo Piano Recital di Pusat Kebudayaan Rusia, Ahad, 29 Januari 2012.
Tampil dengan gaun anggun, ia memainkan lagu-lagu klasik karya beberapa komposer kondang. Beberapa lagu yang dipilih seperti Prelude and Fugue no. 17 BWV 886 Well Tempered Clavier Part II karya Johann Sebastian Bach, Piano Sonata in D Minor. op.31 no. 2 The Tempest karya Ludwig van Beethoven, The Cat and The Mouse ciptaan Aaron Copland, Vovellette in F, op 21 no 1 karya Robert Schumann, Transcendental Etude no. 8 wilde Jagd ciptaan Franz Liszt, dan Musical Moment no. 4 karya Sergei Rachmaninoff.
Di hadapan 150-an orang, peraih juara ketiga Vivace Youth Competition di Surabaya ini fasih memainkan jari-jarinya di papan. Dia memainkannya dengan kesungguhan dan bertenaga.
Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia memilih Gloria karena melihat potensi peraih beasiswa The Internasional Summer Academy di Universitas Mozarteum Salzburg Austria ini. “Dia pianis muda yang sangat berbakat, dia juga memainkan beberapa item komposer Rusia, komposer yang sangat terkenal. Ini penting,” ujar Yuri N. Zozulya, direktur lembaga ini, kepada Tempo seusai konser.
Yuri juga mengatakan Gloria punya guru piano yang juga berdarah Rusia bernama Jura Margula. “Seperti ada akar dan koneksi dengan Rusia,” ujar Yuri.
Deputi direktur, Ekaterina Zozulya, juga mengatakan penemuan Gloria bermula ketika saudara perempuan Gloria belajar bahasa Rusia di tempat itu. Mereka juga bertemu orang tua yang memperkenalkan Gloria tiga-empat bulan lalu.
Keduanya merasa puas dan gembira dengan permainan Gloria yang memainkan lagu-lagu klasik ini. Mereka melihat Gloria mempunyai masa depan cerah dengan bakatnya ini. Ekaterina juga mengatakan, sebagai orang yang awam musik, dia bisa menikmati permainan Gloria. “Dia seperti mempunyai kemampuan paranormal tanpa melihat not, sangat mengagumkan,” ujarnya.
Gloria mengatakan ketertarikannya terhadap piano bermula ketika melihat saudaranya berlatih piano. Rupanya ibunya melihat ketertarikan ini dan melatihnya. Setelah itu Gloria masuk sekolah musik piano. Dia merasa gembira dengan musik.
“Saya bisa mengekspresikan apa yang ada dalam diri saya dan bisa mengembangkan otak saya,” ujar gadis kelahiran 16 Mei 1995 ini.
Selain berlatih di sekolah musik, gadis ini juga tertantang untuk menjajal kemampuannya di beberapa kompetisi. Dia memenangi beberapa kompetisi. Dia pun berhasil meraih beasiswa di Austria selama satu bulan. Di sana, dia belajar banyak tentang ilmu piano.
“Dari Jura Margulis saya belajar teknik menggunakan tenaga, sedangkan dari Harl Heinz Kamerling saya belajar main dengan hati,” ujar pengagum Chopin ini.
DIAN YULIASTUTI