TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatolologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan kawasan timur Samudra Hindia, seperti Denpasar, Bali, masih terkena dampak kuat badai Iggy. Ketinggian ombak di wilayah itu masih di atas batas normal.
Staf Seksi Informasi dan Data BMKG Yogyakarta, Agus Triyanto, mengatakan badai itu masih berada di sekitar wilayah Samudra Hindia. Pengaruhnya masih ada, meski tak sebesar tiga hari sebelumnya.
Selama tiga hari terakhir, gelombang di laut selatan Jawa mencapai 6-7 meter. Kemarin, Senin, 30 Januari 2012, ketinggian gelombang berkurang menjadi 2,5-3,5 meter. Meski masih di atas normal, menurut BMKG, ketinggian gelombang terakhir tak terlalu bahaya untuk aktivitas nelayan.
Gara-gara cuaca buruk, tangkapan ikan nelayan turun sampai 15 persen. Selain itu, frekuensi melaut para nelayan turun dari biasanya 20 kali menjadi 14 kali dalam sebulan.
Empat kapal berkapasitas 30 grosston yang merupakan hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI ke Provinsi DI Yogyakarta pun ditunda pengoperasiannya sampai Maret mendatang. Seharusnya kapal itu mulai beroperasi pada 25 Januari 2012. "Tapi cuaca buruk sekali dan membuat gelombang tinggi,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DI Yogyakarta Sudiyanto.
Empat kapal tersebut merupakan bantuan untuk nelayan Gunung Kidul agar bisa menambah pasokan ikan di Provinsi DI Yogyakarta.
Awal Februari ini, Dinas Kelautan dan Perikanan juga meluncurkan program alternatif bagi nelayan yang tidak bisa melaut, misalnya perbaikan mesin kapal, perbaikan jaring, dan budidaya ikan lele di pasir.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terkait:
Waspadai Sisa Badai Iggy
Gelombang Tinggi Ancam Perairan Timur Indonesia
2025, Jakarta Diterjang Gelombang Pasang?
Gelombang Kepulauan Seribu Sudah Normal