TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo menegaskan, mengatasi masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang kian membengkak adalah hal yang sangat penting.
"Dua-duanya penting untuk segera diatasi," katanya ketika dijumpai di kantornya, Jumat, 3 Februari 2012. Menurut dia, pemerintah telah melakukan kajian yang sangat matang atas kebijakan yang akan diambil agar dua masalah subsidi tersebut dapat diselesaikan.
Soal tarif listrik, menaikkan sebesar 10 persen berdasarkan hasil kajian tidak akan memberatkan masyarakat dan industri. Pemerintah memastikan untuk masyarakat tidak mampu, terutama konsumsi di bawah 900 watt, akan tetap diberi subsidi oleh pemerintah.
"Tetapi dengan batasan agar yang diberi subsidi tidak boros dalam pemakaian listrik," tuturnya.
Subsidi energi ini sangat berat dirasa pemerintah. Dia memaparkan, tahun 2011 lalu, subsidi harga BBM untuk transportasi dan gas alam cair (LPG) adalah Rp 165 triliun dan subsidi untuk listrik Rp 66 triliun, sehingga totalnya Rp 231 triliun.
Padahal pendapatan pemerintah dari minyak dan gas bumi Rp 272 triliun. "Lebih baik subsidi tersebut digunakan untuk membuat orang-orang miskin menjadi lebih sejahtera."
Subsidi listrik yang dialokasikan negara tahun ini memang lebih kecil ketimbang realisasi tahun lalu. Subsidi dianggarkan hanya sebesar Rp 45 triliun. Padahal, waktu pengajuan subsidi tahun lalu, angka tersebut dihitung pemerintah sudah dengan menaikkan tarif 10 persen.
Rincian perhitungannya adalah dengan mempertimbangkan beberapa asumsi, di antaranya harga minyak mentah Indonesia (ICP) di kisaran US$ 90 per barel, nilai tukar Rp 8.800 per dolar AS, penjualan listrik sebanyak 173,8 terawatt, dan losses 8,5 persen.
Selama ini subsidi listrik diberikan secara umum dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah mengajukan subsidi dengan menghitung biaya pokok produksi yang dibutuhkan dan total penjualan listrik. Selisih kekurangannya itulah yang ditanggung pemerintah melalui subsidi.
GUSTIDHA BUDIARTIE