Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Udang Raksasa di Selandia Baru Mirip Kecoa  

image-gnews
Alan Jamieson, peneliti Universitas Aberdeen menunjukan  salah satu Supergiant Crustaceae. discovery.com
Alan Jamieson, peneliti Universitas Aberdeen menunjukan salah satu Supergiant Crustaceae. discovery.com
Iklan

TEMPO.CO, Selandia Baru - Udang raksasa, atau ilmuwan menyebutnya “Supergiant Crustacea”, ditemukan di Palung Kermadec, perairan Selandia Baru, di kedalaman 7 kilometer pada Kamis, 2 Februari 2012. Hewan yang masuk tipe Amphipod, jenis udang-udangan atau crustacea yang hidup tanpa karapas, itu memiliki panjang 34 sentimeter atau 10 kali lebih besar dibandingkan udang pada umumya yang memiliki panjang 2-3 sentimeter.

Alam Jamieson, dari Laboratorium Kelautan di University of Aberdeen, menjelaskan temuan ini. "Udang ini hampir menyerupai kecoa yang berkaki panjang,” katanya. "Saya berpikir sejenak, hewan apa itu? Amphipod ini jauh lebih besar dari yang pernah saya perkirakan."

Hewan langka itu ditemukan dengan menggunakan sebuah logam perangkap yang dilengkapi kamera berlapis kaca safir untuk melindungi dari arus laut dalam. Dalam penjelajahan bawah laut, tim ilmuwan University of Aberdeen, Skotlandia, dan National Institute of Water and Atmospheric Research (Niwa), Selandia Baru, berhasil membuat tujuh spesimen masuk ke perangkap logam itu, sementara sembilan lainnya hanya tertangkap kamera .

Kemudian spesimen terbesar dibawa ke kapal untuk diukur. Hasil tangkapan kamera menunjukkan hewan itu memiliki panjang 34 sentimeter, namun ketika diukur ulang, panjangnya 28 sentimeter.

Amphipoda biasanya hidup di wilayah laut dalam seperti palung, lembah, dan dasar laut. Hewan ini juga mampu hidup hingga kedalaman 11 kilometer atau hampir mencapai dasar laut. Hewan-hewan kecil dengan pergerakan aktif biasa ditemukan di laut dalam yang tekanan arusnya dapat mencapai ribuan kali lebih kuat dibanding permukaan laut. Mereka umumnya berukuran 2-3 sentimeter. Kebanyakan ditemukan di wilayah Antartika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama Supergiant awalnya diberikan saat penemuan spesimen serupa pada 1980 di pantai Hawai. Saat itu udang yang ditemukan ukurannya 10 sentimeter. Dr Ashley Roden dari Niwa berkata, “Semakin Anda mencarinya, maka Anda akan semakin menemukannya”. “Bagi hewan sebesar itu, dengan jarak waktu penemuan yang sangat lama, menunjukkan banyaknya spesimen di laut Selandia Baru yang tidak kita ketahui,” ujar Roden.

Ilmuwan dikejutkan dengan banyaknya penemuan bawah laut. Hal tersebut memberikan pemahaman baru bahwa laut dalam yang selama ini disebut sebagai tempat yang dingin, gelap, dan memiliki tekanan yang tinggi, di dalamnya terdapat keanekaragaman makhluk hidup. Selain Amphipod, mereka juga menemukan jenis hewan lainnya bernama Isopod yang disebut “Snailfish”, yang hidup di kedalaman 7,7 kilometer.

BBC | SATWIKA MOVEMENTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .