TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengenai gonjang-ganjing kasus korupsi yang menggerogoti partainya ternyata tetap membuat Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum santai. Di saat Yudhoyono menggelar jumpa pers di kediamannya, Anas malah asyik nge-twit tentang kunjungannya ke Keluarga Besar Pelajar Islam (PII) Yogyakarta.
Salah satu twit-nya itu memposting foto pepohonan rindang di kota tersebut. Ia pun mengomentarinya dengan lirik lagu berjudul Yogyakarta ciptaan KLA Project. "Sebagian sisi hijau-indahnya Yogya di sore hari. Di malam hari: musisi jalanan mulai beraksi (KLA Project)," tulis Anas pada akun @anasurbaningrum.
Anas terus ber-twit ria hingga Yudhoyono usai jumpa pers, salah satunya membalas twit seorang follower-nya bernama Andini Aziz. Follower ini yakin Anas tidak bersalah. "@AndiniAziz69 Fitnah dan serangan adalah vitamin pahit untuk jaga kesehatan. Salam berkah akhir pekan," tulis Anas.
Yudhoyono menggelar jumpa pers tentang situasi politik partainya setelah bertemu dengan para deklarator dan pendiri Demokrat secara tertutup di kediamannya. Ia mengungkapkan dukungan masyarakat terhadap partai berlambang Mercy itu anjlok akibat kasus korupsi suap Wisma Atlet SEA Games, Palembang, yang membelit kadernya delapan bulan terakhir.
Ia pun menegaskan bahwa partainya tidak segan memecat siapa pun yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi tersebut. Ia juga sempat menyinggung desakan agar Anas mundur dari jabatannya. Namun ia masih memberi kesempatan kepada Anas agar tetap bekerja dan menyerahkan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasus Wisma Atlet sendiri menjerat Angelina Sondakh sebagai tersangka. Nama politikus Demokrat ini sudah nyaring terdengar dalam sidang kasus suap Wisma Atlet dengan terdakwa Nazaruddin. Nama Anas dan sejumlah kader lainnya pun kerap disebut-sebut.
TRI SUHARMAN
Berita Terkait
Akhirnya SBY Akan Bicara Soal Kisruh Demokrat
Blunder Politik Partai Demokrat
9 Deklarator dan Pendiri Demokrat Temui SBY
SBY Dinilai Manfaatkan KPK buat Bersihkan Demokrat
Demokrat dan Politik Simalakama
Anas Urbaningrum Tak Mau 'Berbalas Pantun'