TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Anggito Abimanyu, memperkirakan perekonomian Indonesia di kuartal IV 2011 tumbuh sekitar 6,3-6,5 persen. Jumlah itu setara dengan target pemerintah 6,4 persen. "Meski pertumbuhan ekspor melambat di kuartal IV, ekonomi cenderung bertumbuh lebih dari 6,5 persen,"kata dia kepada Tempo, Ahad 5 Februari 2012.
Menurut Anggito, pencapaian target pertumbuhan ekonomi tersebut karena masih kuatnya ekspansi. "Khususnya belanja pemerintah, rupiah yang stabil, inflasi rendah, dan pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin tinggi,"ujar dia.
Anggito mengatakan meski ada pengaruh dari krisis Eropa, itu belum terasa di 2011 melainkan akan berdampak pada 2012. "Asalkan sektor keuangan dan perdagangan tidak terhambat,"kata Anggito.
Untuk tahun 2012, Anggito pesimistis akan mencapai target pemerintah sebesar 6,7 persen.
"Saya rasa 2012 nanti hanya akan mencapai 6,3 persen,"kata dia. Mengenai rencana kenaikan tarif dasar listrik dan pembatasan bahan bakar minyak per 1 April nanti, Anggito berpendapat akan berpengaruh juga pada pertumbuhan ekonomi 2012. "Ini akan berakibat pada inflasi, sekitar 1 persen, tapi itu masih cukup baik,"kata dia.
Rencananya besok, Senin 6 Februari 2012 Badan Pusat Statistik akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2011 sekaligus Indeks Tendensi Konsumen kuartal IV 2011.
AYU PRIMA SANDI