Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Penyakit Ini Dikenal Mematikan

image-gnews
REUTERS/Jo Yong-Hak
REUTERS/Jo Yong-Hak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari kanker sedunia yang dirayakan tanggal 4 Februari, Sabtu kemarin, seolah menjadi alarm atau pengingat tentang bahaya kanker. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker disebut-sebut merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Bahkan penyakit ini telah menyumbang sebanyak 7,6 juta kematian atau sekitar 13 persen dari semua kematian pada tahun 2008.

Tahun ini, WHO menetapkan tema "Together is Possible', yang berarti "Bersama adalah Mungkin" yang menggariskan, dengan adanya banyak partisipan yang peduli, maka ditargetkan dapat mengurangi sebesar 25 persen kematian yang disebabkan kanker pada tahun 2025 mendatang.

Untuk berhati-hati terhadap penyakit yang mematikan ini, berikut ini yang hal perlu diketahui mengenal jenis-jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker otak, kanker rahang, dan sebagainya. Dengan mengenal jenis-jenis kanker, setidaknya orang awam bisa mengetahui lebih detail tentang penyakit ini, pencegahan, dan pengobatannya.

1. Kanker leher rahim
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7 persen disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini diketahui dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatannya menggunakan Pap smear.

Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50 persen atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papilloma virus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal dan kemoterapi dan atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

2. Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. (Carcinoma mammae) yang didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas, yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke International Classification of Diseases (ICD). Merupakan jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1.000 rujukan. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

3. Kanker nasofaring
Kanker nasofaring merupakan salah satu tumor ganas pada daerah tenggorok, yaitu di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Angka kejadian cukup tinggi di kawasan Asia Tenggara, paling banyak diderita oleh ras Cina. Penyebabnya antara lain nitrosamine yang terdapat pada ikan asin, ventilasi yang kurang baik, kontak dengan zat-zat kar-sinogen pabrik kimia, konsumsi makanan berpengawet, serta faktor genetik.

Pada stadium awal, gejala yang ditimbulkan berupa keluhan pada telinga berupa kurang pendengaran, telinga terasa penuh seperti terisi air, berdengung, gemrebeg, dan kadang nyeri pada telinga. Sedangkan keluhan pada hidung dapat dijumpai pilek yang tidak sembuh-sembuh, banyak, dan berbau, serta hidung terasa buntu. Pada stadium lanjutan, muncul benjolan pada leher. Ketika gejala kasat mata ini muncul, biasanya baru terdeteksi tumbuhnya kanker. Karenanya, pemeriksaan kanker sering kali terlambat karena baru disadari saat muncul gejala kasat mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Limfoma Non-Hodgkin
Kanker ini mempengaruhi limfosit, yaitu sejenis sel darah putih. Kanker ini ditandai dengan adanya gejala kelenjar getah bening yang lebih besar, demam, serta penurunan berat badan. Kanker jenis ini menempati urutan ketujuh jenis kanker yang paling membahayakan di dunia. Pada tahun 2010, kanker ini telah merenggut sebanyak 20 ribu nyawa.

Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, beberapa virus dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker. Virus tersebut adalah virus HIV/AIDS, Human T cell leukaemia-lymphoma virus-1 (HTLV-1), dan Epstein-Barr virus (EBV). Kanker ini memiliki gejala seperti demam, keringat malam, kehilangan berat badan, penurunan nafsu makan, mudah lelah, bernapas pendek dan batuk, gatal di seluruh tubuh, serta pembengkakan limfoma di luar kelenjar getah bening.

5. Kanker ginjal
Kanker ginjal merupakan salah satu penyakit sistem ekskresi yang cukup berbahaya. Kanker ginjal atau hipernefroma (Renal cell carcinoma, RCC, hypernephroma) merupakan jenis kanker yang terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal. Sekitar 80 persen kasus terjadi pada orang dewasa.

Apabila merasa nyeri dan mengeluarkan darah saat buang air kecil, berhati-hatilah, sebab bisa saja kanker ginjal sudah mulai terjadi. Gejala lain yang muncul seperti rasa nyeri pada satu sisi ginjal yang sulit dihilangkan. Lalu munculnya gumpalan yang cukup padat pada salah satu sisi perut atau keduanya. Kehilangan berat badan secara cepat dalam beberapa bulan terakhir. Badan terasa demam dan kurang nyaman serta mudah merasa lelah.

Perlu diingat, tanda-tanda kanker ginjal tersebut bukan berarti Anda langsung mengidap penyakit kanker. Tanda-tanda itu adalah ciri-ciri umum kanker ginjal. Infeksi pada perut, adanya kista, dan beberapa sebab lain, juga bisa menimbulkan gejala yang sama. Oleh karena itu, diperlukan diagnosis lebih dalam sehingga benar-benar diketahui simpulan penyakit dari gejala-gejala yang tampak tersebut.

HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.