TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit proyek ruang rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat. Audit Badan Pengawasan bakal menjadi bahan pengusutan dugaan korupsi dalam proyek senilai Rp 20 miliar.
"Permohonan sudah diajukan, BPKP kini sedang melakukan audit," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi S.P di kantornya, Selasa 7 Februari 2012. Johan menuturkan sembari menunggu audit badan pengawasan sebagai bahan pengusutan,
Komisi akan meminta keterangan sejumlah pihak yang diduga mengetahui proyek tersebut. Permintaan keterangan dengan mendatangi orang. "Masih proses pengumpulan data," kata Johan.
Renovasi ruang rapat Banggar DPR menjadi sorotan karena menggunakan material yang supermahal. Selain biaya renovasi Rp 20 miliar, terdapat pula lampu ruangan yang harganya mencapai Rp 400 juta.
Ketua DPR Marzuki Alie lantas melaporkan proyek itu ke KPK. Tak lama berselang sejumlah material proyek diganti dengan harga murah.
Menurut Johan pemanggilan saksi-saksi bakal dilakukan setelah pengusutan menghasilkan kemajuan data yang signifikan. Namun Johan belum bisa memastikan apakah sebagian saksi bakal berasal dari Anggota Banggar DPR. "Itu tentu urusan tim yang mengusut kasus ini," ujar dia.
TRI SUHARMAN