TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Mahkamah Agung terpilih, Hatta Ali, berjanji akan meningkatkan kualitas dan integritas hakim. "Saya tak akan berhenti menuntut integritas hakim," ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Kusumah Atmadja, Rabu, 8 Februari 2012.
Sejumlah langkah yang akan diambil oleh Hatta untuk meningkatkan kualitas hakim antara lain memberi pelatihan dan memperbaiki remunerasi. "Akan semakin rutin diadakan pelatihan," ujarnya. Para hakim agung akan dilatih untuk mempercepat penanganan perkara dan menanganinya secara tepat dari segi hukum.
Selain itu, Hatta juga berupaya untuk mewujudkan perbaikan besaran gaji bagi para hakim. "Saat ini baru 70 persen," ujarnya. Ia mengatakan peningkatan kesejahteraan ini akan meningkatkan kualitas hakim. "Mereka jadi tak punya pikiran macam-macam," ujarnya. Ia juga memberi pesan kepada para hakim untuk tidak mudah diintervensi saat memimpin proses persidangan. "Jangan mudah terpengaruh dalam mengurus perkara," ujar Hatta.
Untuk mengantisipasi pelanggaran etika oleh para hakim, ia akan memperketat pengawasan terhadap para hakim. "Akan ditingkatkan, pengawasan dilakukan tak henti-henti," ujarnya. Selain memperbaiki kualitas hakim, Hatta akan menerapkan sejumlah langkah untuk memperbaiki lembaga yang dipimpinnya. "Sistem informasi harus lebih terbuka," ujarnya.
Selain itu, ia juga akan mempertahankan sistem kamar yang menurutnya berlaku untuk kali pertama sepanjang sejarah MK. "Ini adalah tuntutan dari masyarakat," ujarnya. Mengabaikan sistem ini, menurut dia, adalah perlawanan terhadap arus positif yang dikehendaki publik. Sistem kamar yang diresmikan Harifin A. Tumpa pada September 2011 bertujuan untuk mengurangi disparitas penanganan perkara dan putusan oleh majelis hakim.
M. ANDI PERDANA