TEMPO.CO, Jakarta - Rencana uji coba proyek coal bed methane (gas metan dari batu bara/CBM) di Kalimantan oleh ExxonMobil kembali dilaporkan kepada Wakil Presiden Boediono. Dalam kunjungannya pada Kamis, 9 Februari 2012, para petinggi perusahaan migas ini tidak hanya melaporkan soal perkembangan proyek gas metan di Blok Cepu milik Mobil Cepu Ltd. Mereka juga melaporkan perkembangan uji coba proyek CBM.
Juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat menyatakan dari pertemuan itu diketahui potensi CBM di Indonesia. "Exxon yakin potensinya bisa lebih besar dari shale gas atau gas alam yang meresap di lapisan kerak Bumi mengisi pori-pori Bumi," ujarnya.
Yopie menjelaskan potensi shale gas yang ditarik dengan memompakan air itu memang lebih bagus di AS. "Sementara di Indonesia pasar lebih suka dalam bentuk CBM, gas yang ada di batu bara dan bercampur air," katanya.
Yopie menambahkan ExxonMobil kini sedang melakukan pengujian untuk bisa memisahkan air dengan gas. "Mereka (ExxonMobil) sekarang sedang menjajaki itu," katanya. CBM memang diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif gas konvensional.
Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Boediono hadir Senior Vice President ExxonMobil Corporation Mark W. Albers, Vice President Exploration Asia Pasific/Middle East ExxonMobil Exploration Company Mike Cousins, serta President Director and General Manager ExxonMobil Affiliates in Indonesia Richard J. Owen. Mereka enggan membeberkan secara spesifik isi pertemuan yang ada di Istana Wakil Presiden.
EZTHER LASTANIA