TEMPO.CO, Miranshah - Sebuah jet tempur tanpa awak milik Amerika Serikat menyerang kawasan Waziristan Utara, Pakistan, dekat perbatasan Afganistan. Serangan ini menyebabkan empat militan tewas. Demikian keterangan pejabat intelijen, Kamis, 9 Februari 2012.
Siluman besi yang dikendalikan oleh biro intelijen Amerika (CIA) ini dioperasikan kembali setelah sempat dihentikan akibat serangan NATO di perbatasan. Dalam serangan itu, diketahui 24 serdadu Pakistan tewas.
Serangan militer Amerika Serikat di kawasan terpencil sulit dikendalikan Pakistan, terutama di dekat perbatasan Afganistan yang dimulai kembali sejak 10 Januari 2012.
Pada serangan yang dilancarkan oleh pesawat tanpa awak, Kamis, siluman besi ini menembakkan dua misil ke sebuah rumah yang dipercaya sebagai tempat persembunyian kelompok militan di dekat sebuah pasar di Miranshah, kota utama di Waziristan Utara.
"Pejuang Taliban bersembunyi di gedung tersebut. Akibat tembakan jet siluman, sejumlah pejuang dipercaya telah tewas," ujar salah satu pejabat Pakistan yang tak bersedia disebutkan namanya kepada media massa. Pejabat ini menambahkan, jumlah korban serangan akan terus bertambah akibat serangan dan reruntuhan gedung.
Sehari sebelumnya, Rabu, 8 Februari 2012, Amerika Serikat juga melakukan serangan dengan jet tanpa awak terhadap sejumlah tempat persembunyian kelompok militan di dekat sebuah desa di Miranshah. Akibat serangan tersebut, diduga 10 pejuang tewas.
Beberapa kelompok militan, termasuk di antaranya Taliban Afganistan dan Al-Qaidah, menggunakan kawasan perbatasan Pakistan sebagai tempat untuk menyusun kekuatan. Kawasan yang terletak di sepanjang perbatasan Afganistan ini dianggap aman untuk bersembunyi sekaligus menyusun strategi perlawanan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.
REUTERS | CHOIRUL