TEMPO.CO, Semarang - Pendiri Partai Demokrat Jawa Tengah, Dani Sriyanto, menyatakan akan meminta Anas Urbaningrum untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum partai di Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat yang digelar di Jakarta akhir Februari mendatang. “Karena dia sudah tak lagi mampu menjaga wibawa dan citra partai. Padahal kewajiban ketua umum adalah menjaga wibawa partai,” kata Dani kepada Tempo di Semarang, Senin, 13 Februari 2012.
Dani mengatakan, jika petinggi Partai Demokrat yang diduga terlibat dalam skandal-skandal kasus dugaan korupsi Nazaruddin dibiarkan, maka akan menurunkan citra partai. Ia khawatir Partai Demokrat akan menuju kehancuran. Sebab, skandal-skandal dugaan korupsi Nazaruddin akan terus-menerus terungkap. Jika kasus korupsi Wisma Atlet selesai, kasus-kasus dugaan korupsi lain, seperti proyek listrik, proyek Hambalang, hingga proyek di Kementerian Pendidikan Nasional sudah menanti. “Kemungkinan besar, Nazaruddin akan mengaitkan nama Anas,” kata Dani.
Dia memperkirakan, kalau ini dibiarkan, maka citra Demokrat bisa anjlok di bawah 10 persen. Akibatnya, bisa berimplikasi buruk terhadap pemerintahan SBY. “PD dan SBY tak bisa dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang,” kata Dani yang kini menjabat Sekretaris Demokrat Jawa Tengah.
Dani mengatakan acara pertemuan dan konsolidasi Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat didirikan untuk mengembalikan partai sesuai dengan jiwa awal pendiriannya. Karena itu, harus berani mengambil sikap terhadap kader-kader yang bermasalah. “Kader bermasalah supaya dinonaktifkan dari struktur partai,” kata Dani.
ROFIUDDIN