TEMPO.CO, Singapura -Singapore Airshow 2012 yang berlangsung di Singapura mulai hari ini akan menjadi ajang strategis bagi PT GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia, perusahaan perawatan pesawat terbang asal Indonesia. Vice President Marketing and Sales GMF AeroAsia, Jemsly Hutabarat, mengatakan pameran ini akan dimanfaatkan sebagai sarana melakukan penetrasi pasar, terutama di kawasan Asia.
Pameran dua tahunan ini juga akan banyak menguntungkan GMF AeroAsia, karena secara geografis digelar di lokasi yang dekat dengan Indonesia. "Calon customer bisa melihat langsung fasilitas perawatan GMF di Cengkareng hanya dalam waktu satu jam perjalanan," ujar Jemsly sebelum acara pembukaan di Bandara Internasional Changi, Singapura, Selasa 14 Pebruari 2012.
Jemsly mengatakan, untuk meningkatkan penetrasi pasar yang lebih luas, GMF telah memiliki sertifat dari European Aviation Safety Agency (EASA) dan Federal Aviation Administration (FAA). Sertifikasi dari dua otoritas penerbangan sipil internasional ini menjadi modal bagi GMF AeroAsia untuk menangani perawatan sejumlah pesawat buatan Airbus maupun Boeing.
Apalagi, dalam dua tahun terakhir pasar perawatan pesawat terbang mulai beralih dari sebelumnya di Eropa dan Amerika menuju ke kawasan Asia Pasifik. Pertumbuhan pasar di kawasan ini cukup pesat karena upah buruh yang lebih kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis di Eropa dan Amerika.
"Dengan harga yang bersaing, kualitas produk dan layanan perusahaan MRO di Asia setara dengan di Eropa dan Amerika," kata dia. Peluang ini pula yang menurut Jemsly perlu dimanfaatkan GMF AeroAsia.
Anak perusahaan PT Garuda Indonesia ini berupaya menyesuaikan diri terhadap perubahan kiblat pasar perawatan pesawat terbang. Antara lain dengan menguasai perawatan pesawat-pesawat tipe terbaru, terutama B737-NG dan A320. Dua tipe pesawat ini paling banyak digunakan maskapai di dalam dan luar negeri karena tergolong pesawat yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan.
Melihat pertumbuhan populasi pesawat tipe B737-NG yang terus bertambah saban tahun, baik di Indonesia maupun mancanegara, Jemsly menilai penguasaan teknologi kedua tipe pesawat tersebut mutlak dilakukan. Apalagi sebagian besar maskapai di Tanah Air juga mulai mengalihkan operasional pesawatnya dari B737-Classic dengan B737-NG maupun A320. "GMF AeroAsia telah memperoleh sertifikat dari EASA dan FAA untuk perawatan dua tipe pesawat terbaru tersebut," katanya.
Dia mengatakan, dengan penguasaan teknologi terbaru, GMF AeroAsia menargetkan peningkatan daya serap pasar perawatan pesawat terbang nasional. Hingga kini GMF AeroAsia sebagai bengkel pesawat terbesar di Indonesia telah menguasai sedikitnya 70 persen pasar perawatan pesawat terbang domestik.
MAHARDIKA SATRIA HADI