TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine dimanfatakan para pedagang bunga untuk menaikkan dagangannya. Menurut Iwan, 28 tahun, pemilik Dian Florist di Jalan Rawa Belong, Jakarta Barat, pada hari ini bunga yang laris diburu konsumen adalah bunga mawar. Kenaikan harga bunga berduri itu bahkan lebih dari 100 persen.
Kata Iwan, hari ini dia bisa menjual setangkai bunga mawar seharga Rp 15 ribu. "Kalau hari biasa saya jual Rp 8 ribu," katanya, Selasa, 14 Februari 2012.
Selain menjual mawar per tangkai, Iwan juga menjual per buket. Satu buket berisi sepuluh mawar dan dijual seharga Rp 125 ribu. Isi buket bisa bervariasi warna dan jumlah mawarnya. “Harganya juga berbeda," ujar Iwan.
Walau harganya naik, ternyata keuntungannya tidak mengalami kenaikan signifikan. Sebab, kata Iwan, harga dari pemasok juga naik sekitar sepuluh persen.
Hikmah, pemilik Eka Florist, mengatakan pesanan mawar memang naik pada Hari Valentine, tapi harga dari pemasok juga naik drastis. Dia biasanya menjual mawar seharga Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per ikat. Hari ini dia menjual seikat mawar seharga Rp 80 ribu. "Satu ikat berisi 4- 5 mawar," kata Eka.
Menurut Iwan pembelinya banyak berasal dari kampus BINUS. Sebab, lokasi jualan dekat dengan kampus ini di Rawa Belong. Hikmah juga menyasar mahasiswa.“Biasanya mereka masih semangat ngasih bunga untuk pacar."
MARIA GORETTI