TEMPO.CO, Jakarta - Syaiful Munif, korban penusukan siswa kelas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cinere berinisial AMN, 13 tahun, menderita delapan luka tusukan. Syaiful kini harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Dokter jaga, Usup Suryana, yang menangani Syaiful, mengatakan ada delapan luka tusukan pada tubuh korban. Di perut tiga, di tangan kanan dua, tangan kiri dua, dan paha kanan bagian belakang satu.
Menurut Usup, luka tusukan yang paling dalam terdapat pada perut Syaiful. Satu tusukan menghujam daerah ulu hati hingga mengenai limpa Syaiful. “Dalamnya kira-kira 10 sentimeter,” kata Usup di Rumah Sakit Fatmawati pada 17 Februari 2012 malam.
Tapi, setelah dirawat setidaknya selama 10 jam, keadaan Syaiful berangsur-angsur membaik. “Keadaannya sekarang sudah stabil,” kata Usup semalam.
Kasus penusukan terjadi di daerah Puri Pesanggrahan 1, perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, pada Jumat, 17 Februari 2012 pagi. Kejadian penusukan bermula pada Kamis, 16 Februari 2012, ketika AMN tidak terima Syaiful Munif meminta telepon seluler yang dicurinya untuk dikembalikan.
Keesokan harinya, AMN menjemput Syaiful berangkat sekolah. Ternyata, dalam perjalanan, AMN tega menusuk Syaiful dan membiarkan korban terkapar di got.
Setelah ditemukan oleh satpam, Syaiful langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, yakni RS Prima Husada. Di sana sudah ada polisi yang mendampingi. Syaiful kemudian ditanyai polisi ihwal kejadian penusukan tersebut. “Dia jawab semua, padahal ususnya terburai,” kata Sutopo, tetangga korban yang ikut menemani di RS Fatmawati.
ANANDA BADUDU