TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Andi Taufan Tiro mengaku kaget dengan kabar yang menyatakan bahwa dirinya menampar petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno-Hatta. Ia mengaku hanya mendorong seorang petugas yang seperti hendak mengajaknya berkelahi.
"Saya terganggu saat dibilang arogan dan mengatasnamakan DPR dan sebagainya. Apalagi berita itu tersebar dengan cepat," ujar Andi kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Kamis, 23 Februari 2012.
Sebelumnya beredar kabar soal penamparan terhadap petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno-Hatta oleh Andi, kemarin. Kabar yang beredar melalui BlackBerry Messenger tersebut menyebutkan Andi menampar petugas dan menyatakan bahwa dirinya adalah anggota DPR.
Andi membantah soal ini. Menurut dia, kejadian itu bermula ketika dirinya baru tiba dari Jepang pukul 19.00 kemarin. Andi mengaku tertinggal rombongan dan harus buru-buru mengambil barang di bagian bagasi. Saat itu petugas hanya menyalakan satu alat pemindai X-Ray. "Padahal saat itu ramai dan antrean panjang," ujarnya.
Untuk itu, ia sempat meminta agar petugas menyalakan satu alat yang tak digunakan. "Saya minta buka X-Ray baru karena antrean panjang dengan sedikit tinggi nada bicara," ujarnya.
Setelah itu, ia didatangi oleh seorang petugas Bea dan Cukai. Andi mengaku tak diperbolehkan keluar oleh petugas bernama Adrianus. Selanjutnya rekan Adrianus pun menghampiri Andi dengan gaya akan mengajak berkelahi. "Datang orang ketiga itu seperti orang mau berantem, ya, saya refleks mendorong dia. Sama sekali tidak ada penamparan," ujar Andi.
Ia juga membantah pernah menyatakan bahwa dirinya adalah anggota DPR. Saat itu Andi hanya menunjukkan paspor anggota DPR karena diminta oleh petugas. "Mereka minta paspor saya, ya, saya berikan. Baru mereka tahu kalau saya anggota DPR," ujarnya.
FEBRIYAN