Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnal Ilmiah Mengubah Budaya Tutur ke Tulis

image-gnews
Mantan Presiden BJ. Habbie menerima Doktor Honoris Causa dibidang filsafat dan teknolog dari Rektor Universitas Indonesia Gumilar R.Sumanteri di Kampus UI Depok, Jawa Barat (30/1). ANTARA/Saptono
Mantan Presiden BJ. Habbie menerima Doktor Honoris Causa dibidang filsafat dan teknolog dari Rektor Universitas Indonesia Gumilar R.Sumanteri di Kampus UI Depok, Jawa Barat (30/1). ANTARA/Saptono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso mengatakan jurnal ilmiah mengubah Bangsa Indonesiadari bangsa bertutur menjadi bangsa yang menulis.  "Ini urusan besar, kami harus ubah budaya tutur menjadi menulis," kata Djoko kepada Tempo di gedung D Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis, 23 Februari 2012.

Menurut Djoko, harus ada yang berani memberlakukannya. "Saya sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi berani, kan untuk kemajuan bangsa," tuturnya. Kata dia, bangsa yang pintar adalah bangsa yang memiliki karya ilmiah dalam jumlah besar. 

Djoko menyatakan, bangsa harus melahirkan orang-orang yang pintar menulis bukan pintar berbicara, karena kalau menulis tidak perlu berbicara sana-sini, tapi hanya menunjukkan bukti jurnal cetak atau online. "Yang bikin karya ilmiah kan orang-orang pintar. Kalau bangsa yang banyak orang pintar akan terlihat kemajuan bangsanya," katanya.

Budaya menulis juga untuk mendorong agar tidak ada lagi orang yang melakukan plagiarisme. "Ilmunya juga akan berkembang, tidak menjiplak hasil karya orang lain," ujarnya. Kata Djoko, syarat kelulusan itu yang memutuskan rektor. "Saya meminta supaya jurnal ilmiah dijadikan syarat kelulusan." Kalau ada Perguruan Tinggi yang tidak memberlakukan tidak masalah. "Nanti yang menilai masyarakat, yang lulus dengan jurnal ilmiah pasti lebih baik," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memuat surat edaran pada 27 Januari lalu, yang berisikan, lulusan program sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Lulusan program magister harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi Dirjen Pendidikan Tinggi. Lulusan program doktor harus menghasilkan makalah dan diterima untuk terbit pada jurnal internasional. Publikasi karya ilmiah dalam jurnal ilmiah akan diberlakukan pada Agustus mendatang.

AFRILIA SURYANIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

22 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.