TEMPO.CO, Surabaya - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengendus nama lain selain Dhana Widyatmika dalam perkara rekening mencurigakan milik bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu. Terdapat dua nama yang dicurigai, yakni berinisial DA dan HI. "Ya, mengarah ke dua orang itu," kata Ketua PPATK, Muhammad Yusuf di Surabaya, Selasa, 28 Februari 2012.
Yusuf belum bersedia membeberkan peran keduanya dalam perkara rekening gendut Rp 60 miliar milik Dhana. Yusuf hanya mengatakan bahwa disamping menganalisa aliran dana yang masuk ke rekening Dhana, PPATK juga telah menggali informasi dari 18 bank.
Namun, lagi-lagi Yusuf enggan merinci lebih jauh dengan alasan penyelidikan perkara tersebut masih berlangsung. "Kalau yang bersangkutan bilang punya usaha persewaan truk dan bisnis jual beli kendaraan di sini (Indonesia), apakah masuk akal transaksinya pakai dollar," ujarnya.
Bagi PPATK, kata Yusuf, Dhana ataupun Gayus Tambunan bukanlah target utama dalam pengungkapan kasus korupsi berskala besar. Sasaran PPATK, menurut Yusuf, bagaimana kasus-kasus semacam itu dapat berakhir dan tidak terulang kembali.
Menurut Yusuf, jika penanganannya bersifat parsial dan tidak sampai ke akar persoalannya, dikhawatirkan akan bermunculan lagi Gayus-Gayus baru. "Dulu Gayus, sekarang DW. Lalu siapa lagi," ucapnya.
Yusuf berada di Surabaya menghadiri acara penandatanganan MoU antara Universitas Airlangga (Unair) dengan PPATK di kantor rektorat lantai lima kampus tersebut. Dalam acara tersebut Unair diwakili oleh Wakil Rektor III, Profesor Ahmad Syahrani.
KUKUH S WIBOWO