TEMPO.CO, Pacitan - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Tri Mudjiharto, mengatakan bencana tanah longsor telah merusak 128 rumah. Sebanyak 20 rumah di antaranya rusak berat, 93 rumah rusak sedang, dan sisanya rusak ringan. ”Warga yang rumahnya rusak berat masih mengungsi,” ujarnya, Selasa, 28 Februari 2012.
Menurut Mudjiharto, rumah yang tertimpa tanah longsor tersebar di delapan kecamatan. Kecamatan yang menderita kerusakan terparah adalah Tegalombo. Di kecamatan tersebut sebanyak 84 rumah rusak. Sedangkan di Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Nawangan masing-masing 22 rumah dan 10 rumah. Adapun selebihnya terdapat di lima kecamatan lain.
Mudjiharto juga menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan telah menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada para korban. Setiap paket berisi berbagai bahan sembako, seperti beras, minyak goreng, dan gula. “Ada juga paket bantuan makanan dan pakaian bayi serta peralatan rumah tangga,” ujarnya.
Di Posko Siaga Bencana BPBD masih tersedia stok 200 paket sembako yang diperkirakan masih cukup untuk kebutuhan satu bulan ke depan. Jika kurang, BPBD Pacitan akan meminta tambahan melalui BPBD Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Iman Darmawan, menjelaskan seorang warga Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, mengalami depresi setelah rumahnya hancur diterjang material longsor.
Saat ini korban sedang menjalani rawat jalan di Puskesmas Tegalombo dan diberi obat-obatan. “Korban mengalami gangguan kejiwaan setelah rumahnya rusak terkena longsor,” ucap Imam.
Iman mengatakan setelah banjir dan tanah longsor, Dinas Kesehatan menerjunkan tim pencari informasi ke lokasi bencana untuk mengumpulkan data tentang kondisi kesehatan warga. “Kami melakukan rapid assessment (penilaian cepat) oleh tim reaksi cepat di puskesmas,” tuturnya.
Tanah longsor terjadi bersamaan dengan bencana banjir bandang, Rabu dini hari, 22 Februari 2012. Saat itu wilayah Pacitan dilanda hujan deras sejak Selasa siang, 21 Februari hingga Selasa malam.
ISHOMUDDIN