TEMPO.CO , Jakarta:Polisi menetapkan dua tersangka baru penyerangan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Keduanya diduga terlibat pengeroyokan yang menewaskan dua orang dan melukai empat orang lainnya. “Mereka adalah Yongki Malebu dan Reli Patirulan,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu 29 Februari 2012 kemarin.
Dengan tersangka baru ini, polisi mengantongi tujuh tersangka. Lima tersangka diumumkan sebelumnya yakni Edoard Tupessy, Gretes alias Hery, Tony alias Ongen, Rens, Abraham, Yongki Malebu, dan Reli Patirulan. Menurut Rikwanto, penyidik memeriksa 26 orang yang diduga terlibat. Jika nanti ada bukti-bukti keterlibatan mereka, tidak tertutup tersangka bertambah.
Penyerangan di RSPAD itu terjadi pada 23 Februari lalu. Polisi menduga aksi ini masih terkait dengan bisnis narkoba di kawasan Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebelumnya, Rikwanto mengatakan, penyerangan itu dipimpin oleh Edo Tuppesy. Dialah yang merencanakan dan mengumpulkan massa.
Akibat penyerangan itu, Stendli Wenno, 37 tahun, dan Ricky Kutuboy, 37 tahun, tewas dengan sekujur luka di tubuh. Sedangkan korban yang menderita luka-luka adalah Oktafianus Mag Milion, 35 tahun, Yopi Jonatan Berhitu (35), Errol Karl Latumanui (38), dan Jefrry Ha Kailola (38). Korban merupakan kerabat Bob Stanley Suhusilawane, pasien RSPAD yang meninggal karena kanker. Mereka datang ke rumah sakit untuk melayat.
Menurut keterangan saksi, sasaran penyerangan itu adalah Edi, adik ipar Bob Stanley. Edoard Tupessy menduga Edi datang ke rumah sakit. "Ternyata Edi tidak ke sana," kata Rikwanto.
Edo membantah tuduhan itu. "Saya sudah lelah serang-serangan seperti itu. Itu zaman dulu. Sekarang sudah tidak pernah," katanya.
ANANDA BADUDU | PRIHANDOKO