TEMPO.CO, Jakarta - Positifnya bursa Wall Street semalam dan berlanjut ke bursa Asia siang ini mampu memberikan dorongan bagi kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Dimotori saham sektor konsumsi, agrobisnis, serta konstruksi, indeks bergerak menguat sejak awal perdagangan. Hingga pukul 09.50 WIB, indeks berhasil menguat 26,005 poin (0,66 persen) ke level 3.988,291.
Volume perdagangan mencapai 432 juta saham dengan nilai transaksi Rp 448,79 miliar, serta frekuensi lebih dari 13 ribu kali transaksi. Harga 104 saham naik, 14 saham turun, serta 79 saham lainnya stagnan.
Analis dari PT eTrading Securities, Betrand Renayldi, mengungkapkan naiknya indeks Dow Jones 28 poin ke level 12.980,3 menyusul turunnya angka klaim pengangguran ke level terendahnya dalam empat tahun terakhir mampu menumbuhkan kepercayaan investor di akhir pekan ini.
Harga minyak jenis light sweet kembali naik ke US$ 108,83 per barel akibat spekulasi naiknya permintaan minyak di Amerika Serikat (AS) serta terganggunya pasokan dari Iran. Dan nilai tukar rupiah kemarin juga kembali melemah ke 9.101 per dolar AS.
Dari sisi teknikal, indeks kemarin terkoreksi dan gagal menembus garis resisten jangka pendeknya. Indikator Candlestick membentuk pola bearish harami yang mengindikasikan sinyal pembalikan melemah. ”Sedangkan indikator Stichastic masih bergerak naik, namun indikator lainnya, RSI mulai berbalik arah,” kata Betrand.
Indeks hari ini akan bergerak dalam rentang 3.924 hingga 4.002 dengan kecenderungan akan menguat. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain Bank BRI (BBRI), Bank Danamon (BDMN), serta Bank BNI (BBNI).
VIVA B. KUSNANDAR