TEMPO.CO, Magelang - PT Pertamina (persero) meresmikan beberapa infrastruktur bagi masyarakat yang terimbas letusan Gunung Merapi dan banjir lahan dingin 2010, yaitu puskesmas, masjid, dan sekolah dasar (SD). “Pembangunan infrastruktur ini sebagai bagian dari tanggung jawab Pertamina untuk pemulihan kegiatan masyarakat setelah erupsi Merapi," ujar Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina, saat meresmikan infrastruktur di Salam, Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 2 Maret 2012.
Ketiga infrastruktur itu tersebar di sejumlah daerah di Kabupaten Magelang. Satu unit Puskesmas berada di Dusun Setran, Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, Magelang. Satu unit masjid di Dusun Dowakan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, dan satu unit SD di Dudun Purwosari, Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Dana sebesar Rp 2,1 miliar untuk pembangunan infrastruktur itu diambil dari alokasi corporate social responsibility Pertamina. Untuk puskesmas meliputi ruang unit gawat darurat (UGD), ruang poli, ruang periksa, ruang loket rekam medis, ruang administrasi, ruang perawat, ruang dokter, ruang apotek, dan ruang tunggu pasien.
Untuk SD, ada sebanyak enam ruang kelas, ruang guru/staf, ruang kepala sekolah, ruang unit kesehatan sekolah, ruang perpustakaan, laboratorium, dan musala. Selain itu juga dilengkapi sarana pendukung seperti kursi, meja, dan lemari.
"Kami memberi fasilitas masjid dengan harapan bisa menjadi sarana masyarakat untuk beribadah dan yakin bangkit kembali menata hidup," kata Karen.
Program sosial Pertamina itu menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Kodam (Komando Daerah Militer) IV/Dipogeoro (Jawa Tengah-Yogyakarta). Maka nama-nama fasilitas umum itu diberi nama tambahan Patra Kartika. Patra berarti minyak dan Kartika merupakan bintang simbul TNI.
Dia mengungkapkan ke depan berupaya mengelola program corporate social responsibility secara transparan dan profesional dan juga akan memberdayakan masyarakat. "Kami juga berharap ada anak-anak dari lereng merapi bisa mendaftar ke Pertamina," kata Karen.
Sebelumnya Pertamina bersama Kodam IV/diponegoro telah menyelesaikan program rehabilitasi jangka pendek berupa 50 unit hunian sementara, satu puskesmas, satu unit musala bagi warga Kiwang, Arhomulyo, Cangkringan, dan Sleman. Program itu menelan dana sebesar Rp 660,7 juta.
Panglima Kodam IV/Diponegoro Mulhim Asyrof menyatakan kiprah TNI membantu masyarakat yang menjadi korban letusan gunung Merapi, baik dari evakuasi korban, pembuatan hunian sementara, serta kegiatan lain yang bisa meringankan beban masyarakat sekitar Merapi. "Peran TNI membantu memulihkan kehidupan masyarakat korban Merapi," kata dia.
MUH SYAIFULLAH