TEMPO.CO, Los Angeles - Sejumlah besar file musik raja pop Michael Jackson diduga dicuri dari perusahaan rekaman Sony Music. Menurut sumber yang menangani kasus ini, peretas diduga menggangsir jaringan komputer Sony sebelum mendapatkan apa yang dicarinya itu.
Sony Music, sebuah unit dari Sony Corps, menandatangani kesepakatan dengan ahli waris Jackson pada tahun 2010, setelah kematian penyanyi itu. Dalam kesepakatan itu disebutkan, Sony diberi izin untuk merilis 10 album yang meliputi bahan belum pernah ditampilkan di muka umum sebelumnya dan katalog punggungnya.
Nilai perjanjian tersebut secara luas dilaporkan sekitar USD 250 juta, menjadikannya salah satu yang terbesar dalam sejarah musik. Tapi sumber yang dekat dengan label itu telah membantah angka tersebut, dang menyebut angka itu hanya spekulasi murni pihak pers.
Pada hari Jumat, dua pria muncul di pengadilan Inggris dengan tuduhan melakukan pelanggaran berkaitan dengan keamanan internet. Mereka ditangkap Mei lalu dan dituntut pada bulan September.
James dan James Marks McCormick membantah tuduhan berdasarkan Undang-Undang Penyalahgunaan Komputer dan Hak Cipta serta Desain dan UU Paten di Leicester Crown Court.
Sony Music mengeluarkan pernyataan singkat yang membenarkan upaya peretasan. "Kami menegaskan pelanggaran Mei lalu dan segera mengambil langkah untuk mengamankan situs dan memberitahu pihak berwenang," kata perusahaan itu. "Tak ada data konsumen yang tercuri dalam insiden itu."
Kasus ini mencuat kurang dari setahun setelah Sony menghadapi kecaman luas atas keamanan sistem mereka ketika peretas mengakses informasi pribadi pada 77 juta PlayStation Network dan akun Qriocity.
TRIP B | REUTERS