TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah cerita lain di balik aktivitas Komunitas Sapu Bersih. Mereka yang rajin menyisir sejumlah ruas jalan untuk memunguti paku-paku yang berbahaya bagi pengendara tak jarang juga menjadi korban paku-paku itu.
Ini seperti yang dialami Rohim, wakil ketua komunitas, pada Rabu lalu. Hari itu dia bersama tiga rekannya beroperasi di sepanjang Jalan Layang Roxy, di perbatasan Jakarta Barat dan Pusat.
Dalam operasinya itu, mereka berhasil mengumpulkan hingga satu kilogram paku hanya pada jarak 500 meter. Begitu "berlimpahnya" paku yang harus dipunguti itu membuat Rohim terlambat bekerja. "Pas lihat jam ternyata sudah hampir jam 8," kata Rohim, Kamis, 8 Maret 2012.
Rohim langsung tancap gas dan pergi menuju kantor tempat dia bekerja sebagai sopir. Dia tak sadar ketika satu paku ternyata lolos dari tangkapan magnetnya dan diduga membuat bocor ban sepeda motornya sendiri. "Begitu sampai langsung cuci mobil bos," kata Rohim.
Selesai mencuci mobil dia baru sadar dan singgah di tukang tambal ban sepulang bekerja. Tapi, baru jalan lagi sekitar 500 meter dari tambal ban, tiba-tiba dia merasa ada yang aneh dengan motornya. "Bocor kena paku lagi," katanya. Dia pun terpaksa merogoh kocek lebih dalam lagi.
Saat ini di markas Komunitas Saber yang juga merupakan rumah Rohim di Jalan Pedongkelan Depan, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, sudah terkumpul sekitar 70 kilogram paku. "Yang 20 kilogram sudah kami jual buat jajan," katanya.
SYAILENDRA