TEMPO.CO, SURABAYA -Taman Safari Indonesia secara bertahap lepaskan sebanyak 50 ekor Curik Bali atau biasa disebut Jalak Bali ke habitat aslinya di Taman Nasional Bali Barat. Kurator Satwa Taman Safari Indonesia II Prigen, Dokter Hewan Ivan Chandra mengatakan, akibat perburuan yang dilakukan manusia mengakibatkan pada tahun 2005 silam, Curik Bali hanya ada di habitat aslinya Taman Nasional Bali Barat tinggal menyisakan lima ekor saja.
"Secara bertahap mulai 2007 hingga 2010 kami mencoba melepaskan sebanyak 50 ekor, bantuan dari para penangkar juga ada sehingga yang dilepas sudah lebih dari 100 ekor," kata Ivan, disela-sela Workshop Peliputan Konservasi Satwa Liar bagi jurnalis di Hotel Sahid Surabaya, Sabtu 10 Maret 2012.
Menurut Ivan, hasil melepas liarkan curik bali ini, di habitat aslinya di Taman Nasional Bali Barat saat ini sudah gampang dilihat Curik Bali beterbangan diantara ranting-ranting pohon. "Wisatawan atau perisert saat ini bisa mudah menemukan beterbangan dilangit Taman Nasional Bali Barat," ujar Ivan.
Curik Bali sendiri merupakan hewan dengan nilai konservasi tinggi. Meski begitu, dengan seijin Menteri Kehutanan, Curuk Bali tetap bisa dilakukan penangkaran secara perorangan. Pihak Taman Safari sendiri, saat ini juga terus menggandeng para penangkar sehingga bisa menyumbangkan sebagian hasil tangkaranya untuk dilepaskan di Taman Nasional Bali Barat.
Fatkhurohman Taufik