TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari belakangan, pemerintah menggulirkan wacana penyatuan zona waktu di Indonesia. Rencana tersebut mendapat tanggapan positif dari pengusaha karena akan memperlancar aktivitas ekonomi antar-wilayah.
"Penyamaan zona waktu tentu akan menyamakan waktu kerja dan kegiatan perekonomian. Ide ini positif, asal disosialisasikan dengan baik," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Hariyadi Sukamdani
Di dunia, perubahan zona waktu ini bukanlah cerita baru. Kisah terbaru soal perpindahan zona waktu dialami negara kepulauan, Samoa. Negara itu pada akhir Desember 2011 lalu berpindah zona waktu. Lokasi Samoa tepat dilalui oleh garis tanggal internasional.
Samoa, yang saat itu berada di sebelah timur, pada Kamis, 29 Desember, berpindah ke sebelah barat garis. Karena posisinya yang unik, Samoa tidak lagi bergeser satu jam, melainkan satu hari penuh.
Walhasil, negara yang terletak di pertengahan Selandia Baru dan Hawaii itu melompati tanggal 30 Desember dan langsung menuju Sabtu, 31 Desember.
Dengan zona waktu yang baru, Samoa kini berada di zona yang sama dengan Australia dan Selandia Baru, dua negara mitra perdagangan utama Samoa.
Contoh lainnya adalah Rusia. Negara ini sebelumnya memiliki 11 zona waktu. Pada Ahad, 28 Maret 2010, pemerintah Rusia memutuskan untuk mengurangi dua zona waktu.
Pemerintah Rusia menilai bahwa perubahan zona waktu akan membantu wilayah-wilayah terpencil untuk berkomunikasi secara efisien dengan pemerintah pusat.
Waktu tempuh perjalanan yang lebih singkat dan kekuatan posisi Rusia sebagai penghubung infrastruktur informasi global juga menjadi alasan perubahan zona waktu tersebut.
Keputusan ini menuai protes, terutama dari kalangan masyarakat. Bukannya mempersingkat waktu, menurut mereka, perubahan zona waktu terutama di Samara, akan membuat wilayah tersebut tertinggal dua jam dari kawasan tetangga di bagian timur. Selain itu, waktu matahari terbenam di musim dingin di Samara akan terasa lebih cepat sehingga mengganggu rutinitas penduduk.
AYU PRIMA SANDI | ASSOCIATED PRESS | WIKIPEDIA