TEMPO.CO, Seoul - Produsen kosmetik kelas dunia SK-II meluncurkan produk perawatan kulit untuk pria di Seoul, Korea Selatan, belum lama ini. Pemilihan Seoul bukan tanpa alasan. Survei menyebutkan makin banyak pria Korea yang sadar penampilan dan pria metroseksual baru banyak bermunculan.
Dan keputusan SK-II tak meleset. Dalam empat hari, produk yang sedianya dipajang untuk sebulan ludes. Asal tahu saja, satu produknya dijual rata-rata seharga 160 ribu won atau setara Rp 1,3 juta.
"Korea menyumbang 40 persen dari pasar high-end kosmetik di dunia untuk pria, dan pria Korea populer di kalangan industri kosmetik sebagai tempat uji untuk produk baru," ujar sumber di perusahaan yang menangani pemasaran SK-II di Korea.
Di pasar kosmetik lokal, menurut kantor berita Yonhap, produk kecantikan pria berkembang 15 persen setiap tahun. Pengamat industri memperkirakan pasar akan melampaui 1 triliun won tahun ini.
Di Korea, menurut pengamat, produk untuk mengecilkan pori-pori dan produk pemutih lebih banyak dicari ketimbang produk perawatan kulit dasar, seperti lotion atau conditioner kulit. Sementara itu, merek kosmetik lokal, Amore Pacific, membuka lapak hingga ke dalam kampus. Di area Universitas Hongik, misalnya, gerai mereka dikunjungi rata-rata 300 pria per hari.
Hal yang sama berlaku untuk pakaian. Penjualan pakaian wanita di Lotte Department Store turun 5 persen pada Januari dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun meningkat 7 persen dibanding periode yang sama untuk pakaian pria. Shinsegae Department Store, yang menjadi pengecer pertama yang mengkhususkan diri hanya pada busana pria, mengungkapkan penjualan telah meningkat 450 persen sejak dibuka.
Selain itu, banyak situs belanja online yang mengaku penjualan pakaian pria yang membuat pemakainya terlihat lebih berotot mengalami lonjakan. Penjualan pakaian pembentuk tubuh naik 170 persen pada Februari dibanding periode sama tahun sebelumnya, menurut survei atas 11 pusat perbelanjaan online.
TRIP B | CHOSUN ILBO