TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polisi Republik Indonesia bungkam soal pemulangan dua penyidik --Hendy Kurniawan dan Moch Irwan Susanto-- dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke polisi. "Silahkan tanya ke KPK saja," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution saat ditemui Tempo di kantornya, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu 14 Maret 2012.
Saud juga tak mau mengklarifikasi mengenai alasan penarikan dua perwira yang dilakukan oleh Mabes Polri atas permintaan pimpinan KPK. "Tanya ke KPK saja."
Saud mengaku belum tahu soal surat pengembalian dua penyidik tersebut ke Mabes Polri. Dia hanya mengatakan sampai saat ini baru dua penyidik Mabes Polri yang dikembalikan KPK. Yaitu Komisaris Besar Raden Brotoseno, dan Brigadir Jenderal Yurod Saleh.
Saud mengatakan, Mabes Polri sepenuhnya mendukung KPK. Sehingga jika ada anggota Polri yang bertugas di KPK tapi dikembalikan, itu bukan jadi masalah. "Akan kami terima, kalau diminta penyidik lagi ya kami kasih," kata Saud.
Senin lalu, santer beredar kabar kalau Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi gaduh. Kabarnya lebih dari 10 penyidik meminta bertemu langsung Ketua KPK Abraham Samad untuk menyampaikan protes. "Mereka mempertanyakan pemulangan sejumlah penyidik tanpa alasan jelas," kata sumber Tempo di KPK, kemarin.
Pertemuan digelar di ruang rapat lantai tiga kantor komisi antirasuah itu. Kepada Abraham dan wakilnya, Bambang Widjojanto, para penyidik menanyakan alasan pemulangan mendadak dua rekan mereka ke Markas Besar Polri.
Ada juga yang menanyakan pemulangan penyidik lainnya yakni Rosmaida dan Afief Y Miftach serta seorang jaksa Dwi Aries Sudarto. "Situasi sempat memanas karena penyidik mulai gerah dengan situasi ini," kata sumber itu. Abraham, juga sempat 'terpancing' menghadapi kemarahan penyidiknya. "Tapi Bambang menengahi," kata dia.
Sumber lain di KPK mengatakan Irwan dan Handy awalnya akan dipulangkan oleh Abraham, tetapi pimpinan KPK lainnya menolak. Sumber itu mengatakan Abraham kemudian meminta Mabes Polri untuk memulangkan mereka.
Mereka hendak dipulangkan karena Abraham, kata sumber, menganggap penyidik itu dekat orang-orang yang bersentuhan dengan sejumlah kasus. Salah satu yang telah dipulangkan bahkan diduga dekat dengan Nunun Nurbaetie, terdakwa kasus suap cek pelawat Pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Pemulangan para penyidik itu, kata sumber itu, membuat penyidik lain ogah-ogahan mengusut sejumlah kasus yang tengah ditangani KPK." Bahkan isu mogok pun muncul."
INDRA WIJAYA