TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar istilah kolesistektomi laparoskopik, mungkin telinga orang awam belum terbiasa. Metode inilah yang digunakan untuk operasi pengangkatan kandung empedu dan batu Ibu Negara. "Itu metode umum, kok, untuk penyakit seperti ini," kata dr Barlian Sutedja, salah seorang anggota tim bedah Ibu Negara, ketika ditemui di pelataran gedung medical check up RSPAD Gatot Subroto, Jumat, 16 Maret 2012.
Ketua tim bedah kepresidenan, dr Budiono, menjelaskan, dengan metode canggih ini, mulanya para dokter hanya perlu membuat tiga lubang kecil dengan diameter kira-kira 0,5-1 sentimeter di bagian perut pasien. Kemudian tim menggunakan teleskop untuk melihat ke dalam rongga perut. "Dengan teknik ini kemudian kita mengambil kandung empedu melalui lubang yang kecil tadi," kata dia.
Penggunaan metode kolesistektomi laparoskopik ini membuat pasien dapat segera pulih pascaoperasi. Sebab tidak diperlukan pembedahan mayor dengan bekas jahitan panjang, yang membutuhkan waktu pemulihan lebih lama pula. Cukup dengan bedah minor yang hanya meninggalkan bekas jahitan mini untuk tiga lubang kecil tadi. Dengan metode bedah minor ini, waktu pemulihan yang biasanya bisa lebih dari satu minggu, bisa diirit menjadi dua-tiga hari saja.
Persiapan operasi Ibu Negara sendiri sudah dilakukan sejak Kamis, 15 Maret 2012 kemarin pagi. Tim dokter kepresidenan, menurut Aris, tidak mengalami kesulitan berarti dalam operasi yang dipimpin dokter Budiono. "Total ada 13 orang dalam tim, seperti operator, LSPI, dan tim pendukung," kata dia.
Saat ini seluruh keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk kedua anaknya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro, beserta istri mereka, Annisa dan Aliya, masih mendampingi ibu Negara.
ARYANI KRISTANTI